PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Pelantikan Empat Duta Besar Serta Penasihat Senior Menteri Luar Negeri

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Sabtu, 14 November  1992 --- Bertempat di Istana Negara, pada pukul 10.00 pagi ini Presiden Soeharto melantik empat Duta Besar Keliling serta seorang Penasihat Senior Menteri Luar Negeri. Mereka semua diberi tugas membantu Presiden selaku Ketua Gerakan Non-Blok (GNB). Keempat Dubes keliling itu adalah Alamsyah Ratu Perwiranegara yang bertugas untuk kawasan Asia dan Timur Tengah, Sayidiman Suryohadiprodjo untuk kawasan Afrika, Achmad Tahir untuk kawasan Eropah, dan Hasnan Habib untuk wilayah Amerika. Sementara itu, Nana Sutrisna dilantik sebagai Penasihat Senior Menteri Luar Negeri dengan tugas mengkoordinasi pelaksanaan segala kebijaksanaan Presiden selaku Ketua Gerakan Non-Blok selama tiga tahun mendatang.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
               

Presiden Soeharto Melantik Lima Duta Besar

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Sabtu, 8 November 1980 --- Presiden Soeharto hari ini di Istana Negara menerima surat kepercayaan Duta Besar Papua Nugini, Benson James Gegeyo. Dalam pidato sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa tanpa pembangunan bangsa-bangsa, tanpa terjembataninya jurang pemisah antara negara-negara maju dan negara yang sedang berkembang, maka perdamaian dunia tidak akan mantap. Oleh sebab itu, terwujudnya tata ekonomi dunia baru memungkinkan negara-negara berkembang berkesempatan memberikan kemajuan dan peningkatan kehidupan ekonominya, merupkan keharusan.

Lima orang Duta Besar dilantik Presiden Soeharto hari ini di Istana Merdeka. Mereka adalah Duta besar HMS Mintraderja untuk Turki, Duta Besar Bahri Halim untuk Prancis, Duta Besar Janwar Marah Jani untuk Polandia, Duta Besar  Husnil Tamrin Pane untuk Meksiko dan Duta Besar TM Mochtar Thajeb untuk Tunsia.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo

Pelantikan Duta Besar Luar Negeri

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Rabu, 8 November 1978 --- Bertempat di Istana Negara, pagi ini Presiden Soeharto melantik tiga Duta Besar Indonesia yang akan ditempatkan diluar Negeri. Mereka itu adalah Sudjatmiko untuk Republik Singapura, Kahono Martohadinegoro untuk kerajaan Belgia, dan Iwan Stambul untuk Republik Nigeria.

Dalam amanatnya, Presiden  antara lain mengingatkan ketiga duta besar yang baru dilantik itu bahwa tugas seorang Duta Besar bukan hanya mewakili dan mengurus kepentingan negara dan warganegarannya di luar negeri, melainkan juga harus dapat menterjemahkan kepribadian Indonesia, mengembangkan cita-citanya dan menjelaskan usahanya sehingga keseluruhan cita-cita dan aspirasi rakyat Indonesia dikenal dan dipahami oleh rakyat negara yang bersangkutan. Ini sangat penting, karena persahabatan dan saling pengertian, hanya dapat timbul apabila ada keamanan ntuk saling mengenal.

Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo

Jenderal Soeharto Melantik Komjen (Pol) Drs Moh Hasan Sebagai Kapolri

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,


Sabtu, 2 Oktober 1971 --- Menhankam Jenderal Soeharto hari ini melantik Komjen. (Pol) Drs. Moh. Hasan sebagai Kapolri, menggantikan Komjen. (Pol) Drs. Hugeng. Pada kesempatan itu Jenderal Soeharto mengingatkan massyarakat, terutama anggota Polri, bahwa walaupun sudah banyak kemajuan yang dicapai dalam usaha mengembalikan ketertiban masyarakat, namun tugas-tugas itu masih jauh dari pada selesai. Rakyat tidak dapat menutup mata akan kenyataan masih adanya pelanggaran dan penyelewengan terhadap hukum dan ketertiban yang jelas akan mengganggu kondisi pertahanan dan keamanan bangsa dan negara. Akan tetapi ditegaskan bahwa penanggulangan terhadap pelanggaran dan penyelewengan itu bukanlah hanya tanggungjawab Polri saja. Seluruh warga masyarakat harus ikur memikirkan dan memecahkan persoalan tersebut, demikian Jenderal Soeharto.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi Rayvan Lesilolo

 

Presiden Soeharto Menghadiri Pelantikan Anggota-Anggota MPR

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,


Minggu, 1 Oktober 1972 --- Presiden Soeharto hari ini menghadiri pelantikan anggota-anggota MPR. Dalam amanatnya Presiden antara lain mengatakan bahwa mempertahankan dan melaksanakan Pancasila merupakan kewajiban yang harus kita lakukan tanpa keragu-raguan sedikitpun. Kita telah berbulat hati untuk membangun suatu Indonesia baru di atas dasar-dasar kita yang lama, yaitu Pancasila. Kita ingin menjadikan Republik Indinesia ini sebagai wadah perumahan keluarga besar Bangsa Indonesia dan kita benar-benar merasa kerasan hidup didalamnya, merasa tenteram jiwa dan batin kita, bergairah mengembangkan bakat dan bangsa karena berprestasi, dilindungi hak-hak kita dan sadar akan kewajiban sebagai warganegara yang bertanggungjawab. Demikian dikatakan oleh Presiden.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
 

Presiden Soeharto Melantik Prof. Dr. Ir. BJ Habibie Sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerangan Teknologo (BPPT)

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,


Kamis, 28 September 1978 --- Dalam suatu upacara yang berlangsung pada jam 10.00 pagi ini di Istana Negara, Presiden Soeharto melantik Prof. Dr. Ir. BJ Habibie sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerangan Teknologi (BPPT). Dalam pidato pelantikan itu, Kepala Negara menjelaskan bahwa BPPT merupakan suatu badan yang dibentuk untuk memperlengkapi aparatur pemerintahan menghadapi tuntutan-tuntutan dan tantangan-tantangan pembangunan yang makin banyak dan makin mendesak.
Dikatakan oleh Presiden bahwa disamping memperhatikan pemecahan masalah-masalah yang kita hadapai pada masa sekarang, maka pembangunan yang kita kerjakan juga harus melayangkan pandangn jauh ke depan. Oleh karena itu pembangunan teknologi juga perlu kita persiapkan untuk menyongsong masa depan. Untuk itu kita membutuhkan satu wahana yang mengkaji masalah-masalah teknologi secara mendalam dan menyeluruh agar kehadiran dan penerapannya benar-benar mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan bangsa kita, khususnya dalam rangka mengembangan industri  dan produksi nasional yang dapat memperkuat ketahanan nasional kita. Demikian Presiden Soeharto.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo

Presiden Soeharto Melantik Kapolri di Istana Negara

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,


Senin, 25 September 1978 --- Presiden Soeharto pagi ini di Istana Negara, melantik Kapolri yang baru, Letjen. Polisi Dr. Awaluddin Djamin. Jenderal Awaluddin Djamin menggantikan Jendral Polisi Drs. Widodo Budidarmo yang masa jabatannya telah habis.

Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo 

Presiden Soeharto Melantik Lima Orang Duta Besar Baru RI

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,


Sabtu, 16 September 1972 --- Hari ini di Istana Merdeka, Presiden Soeharto melantik lima orang duta besar baru RI. Mereka adalah A  Abubakar untuk Iran, Maimun Habsyah untuk Bangladesh, Rukminto Hendraningrat untuk Singapura, Malikuswari untuk Irak, dan Abubakar Lubis untuk Bulgaria.

Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo