PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Kunjungan Kerja di Jawa Barat dan Jawa Tengah

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Rabu, 17 November 1976 --- Pukul  10.00 pagi ini Presiden Soeharto berangkat menuju Jawa Barat dan Jawa Tengah, dalam rangka  kunjungan kerja di cognito. Dalam kunjungan tidak resmi ini, Kepala Negara meninjau daerah-daerah pedesaan di kedua provinsi itu sampai dengan tanggal 21 November. Dengan didampingi oleh sejumlah kecil pengawal, berdialog dengan para petani, pedagang kecil serta guru di daerah-daerah pedesaan yang dilaluinya.


Sumber : Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto


Presiden Soeharto Mengakhiri Kunjungan di Prancis

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Kamis, 16 November  1972 --- Presiden Soeharto dan rombongan hari mengakhiri kunjungannya di Prancis dan menuju Wina, Austria, dengan menumpang pesawat Fokker 28 milik Prancis. Setiba di Wina, Presiden dan rombongan disambut oleh Presiden Franz Jonas dan Menlu Austria Rudolf Kirchs.

Dalam jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Presiden Austria, Franz Jonas, untuk menghormati kunjungannya, Presiden Soeharto antara lain mengharapkan adanya kerjasama dari semua bangsa dalam tatanan hubungan internasional yang baru, demi memecahkan masalah-masalah dunia yang dewasa ini sudah bersifat universal.



Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto

Presiden Soeharto Meninjau dan Menyaksikan Panen Udang

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Sabtu, 15 November 1986 --- Pagi ini Presiden Soeharto meninjau dan menyaksikan panen udang di proyek Tambak Inti Rakyat di desa Pusakajaya Utara, Karawang, Jawa Barat. Proyek TIR ini mempunyai areal tambak seluas 200 hektar, tetapi belum seluruhnya dioperasikan. Dalam peninjauan ini, Presiden ikut menimbang udang yang di tangkap, meninjau coldstorage dan gusang pakan udang.  Presiden sempat juga menandatangani kotak kemas udang yang sudah siap untuk di pasarkan. Selain itu Kepala Negara juga melihat-lihat perumahan para petani tambak, dan mengadakan dialog dengan mereka.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto

Kunjungan Kerja di Medan

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Sabtu, 15 November 1975 --- Presiden Soeharto bertolak ke Medan pagi ini untuk kunjungan kerja selama dua hari.  Siang ini di Lumbanjulu, Tapanuli Utara, Kepala Negara menghadiri Pekan Penghijauan Nasional yang ikut juga 
dihadiri oleh PM Malaysia, Tun Abdul Razak. Dalam sambutanya pada acara ini, Presiden mengatakan bahwa kesuburan tanah harus dipelihara, begitu pula dengan hutan. Ia mengatakan bahwa kita tidak boleh menebang kayu semau kita, walaupun kayu itu diperlukan untuk merenggakan  pembangunan yang semakin meningkat. Dikemukakanya penghijauan yang merupakan usaha pokok untuk menyelamatkan tanah air, bertujuan untuk memelihara kelestarian tanah sebaga unsur produksi pertanian, pengaturan tata air dan perlindungan alam lingkungan.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto

Presiden Soeharto Berkunjung ke Manado

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Senin, 14 November  1983 --- Presiden dan Ibu Soeharto pagi ini berangkat menuju Manado, dalam rangka pembukaan Kongres ke-17 PWI, serta peresmian bendungan irigasi Toraut, dan empat buah jembatan. Dalam amanatnya ketika membuka Kongres ke-17 PWI, Kepala Negara mengatakan bahwa pers kita telah makin memantapkan diri dengan mengembangkan kebebasan yang bertanggungjawab. Lebih jauh dikatakannya bahwa kebebasan yang bertanggungjawab ini perlu kita kembangkan dari kepribadian dan budaya masyarakat kita sendiri. Keseimbangan anatara kebebasan dan tanggungjawab itu perlu disadari sedalam-dalamnya oleh pers nasional kita dalam pengabdiannya kepada bangsa yang sedang membangun ini.

Menurut Kepala Negara, jika kebebasan dan tanggungjawab itu tidak berkembang secara seimbang, maka yang akan menjadi korban adalah masyarakat, sebab masyarakat akan mengalami kekusutan pikiran. Dalam hubungan ini Kepala Negara mengingatkan bahwa jika hal itu terjadi, maka pers telah gagal dalam melaksanakan fungsinya yang utama, yaitu menggelorakan semangat perjuangan bangsa, memperkukuh persatuan dan kesatuan nasional, mempertebal tanggungjawab dan disiplin sosial, ikut meningkatkan kecerdasan bangsa, dan menggairahkan partisipasi rakyat dalam pembangunan.



Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto

Kunjungan Kerja di Bali

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Selasa, 13 November  1973 --- Presiden dan Ibu Soeharto pagi ini meninggalkan Jakarta menuju Bali untuk suatu kunjungan kerja selama dua hari di provinsi itu. Setiba di Denpasar pada jam 09.30, Presiden dan rombongan langsung mengadakan peninjauan di beberapa obyek pariwisata. Obyek-obyek yang ditinjau sampai siang hari itu adalah Nusa Dua, Art Centre (yang merupakan proyek Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen P dan K), Handicraft Centre di Tohpati (proyek Departemen Perindustrian), Samuan Tiga (Mandala Wisata), dan Proyek Batako (milik Kodam Udayana). 



Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto JIlid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto

Kunjungan Kerja di Batam

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,
Minggu, 12 November 1989 --- Presiden Soeharto hari ini melakukan kunjungan kerja di Batam. Dalam kunjungan sehari penuh itu Kepala Negara meresmikan panggunaan padang Golf Talvas di Nogasa, meninjau pusat industri elektroniaka New Paris Group, perkebunan anggrek, dan peternakan buaya. Acara peresmian ini ditandai dengan  penandatanganan prasasti oleh Presiden Soeharto. Kemudian Presiden bermain golf dilapangan baru itu.



Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto

Presiden Soeharto Meninjau Lokasi Musibah Ledakan Gunung Mesiu Marinir

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Sabtu, 10 November 1984 --- Pukul 09.45 pagi ini, dengan didampingi oleh Pangab Jenderal LB Murdani, Kasal Laksamana M Romly, dan Panglima Kodam V/Jaya, Presiden Soeharto meninjau lokasi musibah ledakan gunung mesiu Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan. Kemudian Presiden juga meninjau lokasi pemukiman penduduk di Kecamatan pasar minggu yang juga mengalami musibah akibat ledakan tersebut. Pada kesempatan itu, Presiden talah memberi petunjuk kepada ketua proyek operasi besar AMD Manunggal XVIII, Birgjen Sugeng Subroto, agar lebih dulu merehabilitasi rumah-rumah penduduk yang kurang mampu. Dalam kunjungan di Kecamatan pasar minggu ini Presiden mengadakan dialog dengan masyarakat korban musibah ledakan tersebut.



Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo

Kunjungan Kerja di Ambon

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Senin, 6 November 1978 --- Presiden dan Ibu Soeharto tiba di lapngan Patimura, Ambon, pada jam 14.00 waktu setempat, dalam rangka kunjungan kerja selama dua hari. Dalam perjalanan menuju kota Ambon Presiden dan rombongan disambut puluhan ribu rakyat sepanjang jalan.

Sore ini Presiden dan Ibu Tien menyaksikan pameran anggrek hasil kerajinan rakyat maluku. Dari arena pameran, Kepala Negara dan Ibu Soeharto meninjau Museum Siwa Lima. Acara kemudian dilanjutkan dengan malam kesenian maluku yang berlangsung di kediaman Gubernur Maluku.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo

Kunjungan Kerja di Sulawesi Utara dan Kalimantan Utara

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Rabu, 3 November 1976 --- Presiden Soeharto pagi ini meninggalkan Jakarta untuk mengadakan kunjungan kerja selama tiga hari di Sulawesi Utara  dan Kalimantan Selatan,. Setiba di Manado, Presiden Soeharto meresmikan berbagai proyek pembangunan yang tersebar di beberapa tempat di Sulawesi Utara, yaitu proyek-proyek yang dibangun oleh Pemerintah dan Swasta. Diantara proyek yang dibangun oleh pemerintah adalah peningkatan lapangan terbang  Sam Ratulangi sehinggga dapat digunakan oleh jenis pesawat DC-9, irigasi Kosinggolan yang merupakan bagian proyek irigasi Dumoga, dan perpanjangan deramaga pelabuhan Bitung. Proyek Swasta yang diresmikan meliputi pendinginan perikanan, perhotelan, pabrik minyak makanan, pabrik ‘’ Chasis ‘’ dan ‘’velg’’ kendaraan bermotor, dan pabrik pengolahan kelapa.

Selama berada di Sulawesi Utara, Kepala Negara juga meninjau proyek-proyek yang ditinjau dalam kunjungan kali ini adalah pembangunan jalan Amurang, Kotamobagu, Dulolo dan daerah transmigrasi Dumoga yang merupakan proyek nasional.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo

Kunjungan Kerja di Timur Timor

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Selasa, 1 November 1988 --- Pagi ini Presiden dan Ibu Soeharto meninggalkan Jakarta menuju Dili dalam rangka kunjungan kerja selama dua hari. Setiba di Ibu Kota Provinsi Timor Timur itu siang ini mereka menghadiri pembukaan musyawarah Nasiolan Gerakan Pramuka tahun 1988. Dalam sambutanya Kepala Negara Mengatakan bahwa pemilihan kota Dili sebagai tempat penyelenggaraan Musyawarah Garakan Pramuka adalah tepat. Ini menbuktikan bahwa Timor Timur sebagai Provinsi termuda Indonesia ayang telah mampu menyelenggarakan kegiatan nasional yang besar. Diharapkanya ini akan lebih mendorong kemajuan Timuor Timur dalam berbagai bidang lainya. Bagi gerakan Pramuka penyelenggaraan musyawarah Timor Timur juga mempunyai arti penting. Dikatakan oleh Presiden bahwa berkat penyelenggaraan musyawarah nasioanal di Dili, utusan-utusan  dari segala penjuru tanah air dapat merasakan kehidupan Timor Timur, dan membayangkan bekas-bekas penjajahan bangsa asing yang berhasil kita enyahkan.


Sumber : Buku Jejak langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto

Kunjungan Kerja di Banjarmasin

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Selasa, 27 OKTOBER 1970 --- Pukul 13.00 siang ini Presiden dan Ibu Tien Soeharto beserta rombongan bertolak menuju Banjarmasin untuk kunjungan kerja selama tiga hari.

 
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
 Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo

Kunjungan Presiden Soeharto ke Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,

Rabu, 25 Oktober 1967 --- Dalam rapat umum di lapangan Karebosi, Makassar, sebelum bertolak ke Manado, Pejabat Presiden mengemukakan bahwa sekarang tibalah masanya bagi bangsa Indonesia untuk bekerja keras dan mengabdi kepada Ampera demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Selain itu Jendral Soerharto juga mengigatkan massa 22 tahun merdeka, yang seharusnya merupakan waktu untuk mengisi kemerdekaan, tidak dipergunakan sebagai mana mestinya oleh Orde Lama. Oleh karena itu, Orde Baru lahir dan mengoreksi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan Orde Lama, demi  pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni.


Setiba di Manado dalam rangka kunjungan kerjanya ke Sulawesi Utara, Jendral Soeharto telah disambut ribuan rakyat di lapangan Sparta. Pada kesempatan itu pejabat Presiden menyatakan bahwa walaupun belum menerima laporan resmi, tetatpi ia telah melihat adanya usaha-usaha kongkrit yang dilaksanakan di daerah ini untuk mengambil bagian dalam melaksanakan tugas-tugas kabinet Ampera, yaitu Dwi Dharma dan Catur Karya.



Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo


Kunjungan Kerja di Kalimantan Barat

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Senin, 23 Oktober 1978 --- Presiden dan Ibu Soeharto pukul 08.15 pagi ini meninggalkan Jakarta meuju Pontianak. Dalam kunjungan kerja di Kalimantan Barat, Sampai Besok siang, Kepala Negara meresmikan sejumlah proyek pembangunan.


Di Pontianak, pagi ini secara sekaligus meresmikan Proyek Pengukur Alur Sungai Kapus Kecil, Pusat Listrik Tenaga Disel dan Siantan, Pasar kapus Indah, jalan raya yang menghubungkan Ngabang dengan Sanggau beserta sejumlah jembatan, dan Masjid Mujahidin. Acara peresmian ini berlangsung dari halaman Masjid Mujahidin.


Dalam sambutannya ketika meresmikan proyek-proyek tersebut, Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa dismaping kegairahan untuk bekerja keras, diperlukan pula kesadaran untuk hidup berdisiplin. Tanpa disiplin masyarakat , bukan saja kita tidak akan menikmati ketertiban tetapi juga tidak akan menikmati hasil telah kita capai dan hasilkan sendiri. Oleh karena itu, Kepala Negara mengharapkan agar masalah peningkatan kesadaran hidup berdisiplin benar-benar diperhatikan demi ketertiban dan kelancaran hidup masyarakat sendiri. Demikian Presiden.


Sore ini Presiden dan Ibu Soeharto menyaksikan pengarangan tanaman anggrek yang terdapat di Kalimantan Barat. kemudian bertepatan di Gedung Kesenian Arena Remaja, Kepala Negara dan Ibu Soeharto menghadiri acara kesenian. Pada acara kesenian ini, Presiden menerima hadiah berupa sebuah gitar buatan Pontianak dari pimpinan orkes Akcaya yang memeriahkan malam kesenian itu.



Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo

Kunjungan Presiden di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Senin, 23 Oktober 1967 --- Pejabat Presiden mangadakan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Utara. Dalam rangka kunjungannya di Makassar hari ini Pejabat Presiden mengadakan pertemuan dengan pimpinan daerah Sulawesi Selatan di gedung DPRD tingkat I. Dalam pertemuan itu Jenderal Soeharto antara lain mengatakan bahwa pimpinan daerah harus memusatkan perhatian pada pembangunan daerah terutama pembangunan prasarana ekonomi yang erat hubungannya dengan minat luar negeri dalam penanaman modal asing.
Sementara itu Pejabat Presiden dalam amanat tertulisnya pada pembukaan Kongres VII GP Ansor di Jakarta, mengatakan bahwa diantara Orde Baru tidak perlu lagi membicarakan masalah Ideologi, Sebab kita telah mempunyai satu Ideologi, yaitu Pancasila.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo


Bantuan Ternak di Provinsi Jayapura

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Rabu, 21 Oktober 1981  --- Kepala Biro Data dan Laporan Bina Graha, Brigjen Drh. Aryo Darmoko, hari ini di Jayapura mengatakan bahwa Presiden Soeharto secara bertahap tahun ini membantu usaha pengembangan ternak besar yang dilakukan oleh masyarakat di provinsi ini. Dalam tahun ini, tiga kabupaten Irian Jaya telah memperoleh bantuan sapi dan kerbau sebanyak 1.900 ekor.


Sumber : Buku Jejak langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto

Presiden Soeharto Dielu-elukan Rakyat Kalimantan Selatan

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Senin, 21 Oktober 1968 --- Hari ini Presiden Soeharto dielu-elukan rakyat Kalimantan Selatan yang memadati Lapangan Merdeka Banjarmasin. Kepada rakyat yang menyambutnya itu, Presiden Soeharto mengatakan bahwa berhasil dan tidaknya pembangunan tidak semata-mata terganting pada Presiden sendiri ataupun kabinetpembangunan saja, melainkan juga ada seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu Presiden mengajak seluruh rakyat Kalimantan Selatan agar bersama-sama menyukseskan Replita yang akan dimulai pelaksanaanya tahun depan.


Sumber : Buku Jejak langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto

Pidato Kepala Negara di Samarinda

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Minggu, 20 Oktober 1968 --- Presiden Soeharto yang tiba di Samarinda dari Palangkaraya kemarin, hari ini berpidato dalam suatu rapat umum di Lapangan Pemuda, Samarinda. Dalam tatap muka dengan rakyat Kalimantan Timur, Presiden telah menjelaskan tetntang rencana pembangunan Lima Tahun, yang sasaranya adalah suatu kehidupan masyarakat yang aman, tentram lahir batin, sasaran itu harus diwujudkan dengan terpenuhinya sandang dan pangan, perumahan dan lapangan kerja. Untuk mewujudkan sasaran itu Presiden mengajak rakyat Kalimantan Timur khususnya dan seluruh bangsa Indonesia untuk bekerja keras, berjuang dan bersedia berkorban untuk kepentingan nusa dan bangsa. Selama dua hari di Kalimantan Timur Presiden dan rombongan meninjau beberapa obyek pembangunan, antara lain proyek jalan raya Kalimantan di Loa janan. Har ini Presiden dan rombongan meneruskan perjalanan ke Kalimantan Selatan.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto

Pertemuan Dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat Kalimantan Tengah

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,
Sabtu, 19 Oktober 1968 --- Setiba di Palangkaraya dari Pontianak kemarin, Presiden telah bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat Kalimantan Tengah, dan menerima laporan dari gubernur tentang keadaan di daerah tersebut. Presiden juga telah melihat sendiri perkembangan daerah ini. Sebelum mengakhiri kunjungan di Kalimantan Tengah dalam waktu yang singkat akan dapat diekspolitasi demi kemanfaatan daerah dan negara. Presiden menilai bahwa yang paling memungkinkan sekarang ini ialah  ekspor  hasil hutan,  dan  perluasan  produksi pertanian  dengan  membuka  proyek-proyek. selanjutnya  dikatakan  bahwa faktor-faktor  penting  yang menetukan  berhasil -tidaknya eksploitasitersebut  adalah perbaikan instruktur, khusunya  pengerukan  muara-muara sungai  dan penambahan  tenaga kerja dengan  mengusahakan transmigrasi.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto
Publikasi : Oval Andrianto

Peresmian Laboratorium Hepatika Oleh Kepala Negara

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Kamis, 15 Oktober 1987 --- Presiden dan ibu Soeharto melakukan kunjungan kerja sehari di NTB dalam rangka menyaksikan panen raya bawang putih dan peresmian Laboratorium Hepitika Bumi Gora Nusa Tenggara Barat. Dalam kunjungan kerja ini ikut pula Ibu Umar Wirahadikusumah.

Acara panen raya bawang putih berlangsung pada jam 11.00 pagi ini desa Sembalun, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur. peresmian panen raya ini ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Presiden, yang dilanjutkan dengan mencabut bawang putih yang ditanam disawah. pencabutan juga dilakukan oleh Ibu Tien dan Ibu Umar, disaksikan oleh ribuan penduduk setempat.

Setelah itu Kepala Negara meresmikan laboratorium hepatika yang diprakasai dan dikelola sepenuhnya oleh swasta, yaitu yayasan Hati Sehat. Ketika meresmikan laboratorium yang terletak dimataram itu, dalam amanatnya Presiden mengungkapkan rasa kagum dan bangganya. Sebab , demikian Kepala Negara, laboratorium yang menunjukan keberhasilan terobosan teknologi dibidang kesehatan ini justru terjadi di kota mataram, kota yang jauh-jauh dari pusat ilmu pengetahuan hal ini kita kenal dan langkahnya fasilitas-fasilitas ilmiah yang memadai. Hal ini membuktikan bahwa kita memiliki kemampuan untuk mengembangkan kewiraswastaan, profesionalisme, penguasaan teknologi, dan pengolaan sarana yang terbatas secara efisien, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang berguna bagi pembangunan kesehatan.

Lebih jauh dikemukakan oleh Kepala Negara bahwa upacara siang yang ini bukan upacara peresmian proyek rekayasa. Dilihat dari wujudnya, yang kita saksikan disini memang sesuatu yang tidak besar. Akan tetapi ada kebesaran lain yang tidak kalah penting, yaitu terobosan yang kita buat dalam teknologi kesehatan.

Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto