PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Sambutan Presiden Soeharto dalam Seminar Nasional Perumahan dan Pemukiman

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Senin, 9 November 1987 --- Seminar nasional tentang perumahan  dan pemukiman sebagai  penggerak ekonomi dan kesempatan kerja dibuka secara resmi oleh Presiden Soeharto di Istana Negara  pada pukul 09.00 pagi i ini.

Dalam sambutannya pada peristiwa itu, Kepala Negara mengatakan bahwa kami tidak akan menbangun manusia Indonesia yang utuh, dan tidak mungkin merasakan kesejahteraan lahir batin  kami tidak akan mengalami perbaikan kualitas kehidupan,  jika masalah perumahan dan pemukiman belum terslesaikan secara mendasar. Dalam kata sambutannya, Presiden mengatakan bahwa penggunaan perumahan dan pemukiman di Indonesia bertujuan meningkatkan perumahan dalam jumlah yang makin meningkat dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat terutama, bagi golongan berpenghasilan rendah. Lebih jauh dikatakannya karena pembangunan perumahan merupakan usaha peningkatan kesejahteraan, maka kendatipun rumah murah yang di  prioritaskan, tapi Indonesia dapat memperhatikan persyaratan minimum bagi perumahan dan pemukiman yang layak, sehat, aman, dan serasi.

Dikatakannya pula, agar pembangunan perumahan dan pemukiman dapat ikut menggerakan roda perekonomian nasional dalam meningkatkan dan mensejahterakan rakyat maka pembangunannya dilakukan dengan cara-cara memperluas kesempatan berusaha mendorong berkembangnya industri dan bangunan, dan dengan mengutamakan bahan-bahan yang tersedia setempat. Dalam hubungan ini pemanfaatan sumber alam dan pengolahan barang-barang penyuluhan serta teknis dan pemasarannya terus disempurnakan dan dikembangkan.

Duta besar Filipina, Ramon J Forlan, jam 10.30, pagi ini menghadap Presiden Soeharto di Istana Merdeka. Ia datang untuk menyampaikan undanga resmi dari Presiden Filipina , Nonya Corazon Aquino , Kepada Presiden dan Ibu Soeharto untuk mengunjungi Manila  dan menghadiri KTT ASEAN Ke-3 . KTT ASEAN itu di jadwalkan akan berlangsung pada tanggal Desember mendatang.

Preisden Soeharto menerima baik undangan tersebut. Kepala Negara  menyatakan sendiri bahwa ia akan menghadiri KTT tersebut, namun Ibu Tidak akan dapat mengunjungi Manila pada saat itu.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto 
Editor : Sukur Patakondo