PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Pembentukan Institut Aenorotika dan Astronotika Indonesia (IAAI).

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
Rabu 28 April 1982

Presiden dan Ibu soeharto hari ini tiba di Batujai, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Disini Presiden meresmikan bendungan dan irigasi Batujai, yang merupakan proyek untuk mengendalikan dan memanfaatkan air Kali Panujak yang selalu meluap di musim hujan. Dengan selesainya sebagian proyek ini, maka sebagian sawah tadah hujan di daerah ini dapat dijadikan sawah yang berpengairan baik, sehingga panen pun dapat menjadi dua kali setahun. Apabila proyek ini nanti selesai seluruhnya, tidak kurang dari 3.500 hektar sawah akan dapat diairi. Dalam kata sambutannya, Kepala Negara antara lain mengingatkan bahwa hanya dengan irigasi saja, produksi pertanian belum dapat ditingkatkan secara maksimal.Dikatakannya bahwa penyediaan irigasi yang baik itu hanya merupakan penyediaan salah satu unsur pokok intensifikasi pertanian. Unsur-unsur lainnya, seperti yang terkandung dalam system Panca Usaha, adalah penggunaan bibit unggul, pengguanaan pupuk, penggunaan obat-obat hama, dan cara bertanam yang baik. Oleh karena itu Presiden menganjurkan para petani yang tanahnya telah memperoleh pengairan, untuk benat-benar melaksanakan Insus, atau melaksanakan intensifikasi dengan bekerjasama secara berkelompok. Demikian Presiden. 

Kamis 28 April 1983

Kepala Negara telah memberikan persetujuannya atas pembentukan Institut Aenorotika dan Astronotika Indonesia (IAAI). Demikian dikemukakan oleh Menteri Riset dan Teknologi, BJ Habibie, ketika ia bersama pimpinan IAAI lainnya diterima Kepala Negara di Bina Graha pagi ini. Ikut mendampingi Habibie dalam pertemuan itu adalah Kasau, Marsdya. Sukardi, Ketua Lapang, Marsda. (Purn.) Sunaryo, Marsma. (Purn.) Urip Kadirun, dan Marsekal ashadi tjahajadi.

IAAI adalah salah satunya Organisasi Kedirgantaraan di Indonesia dan bersifat swasta. Organisasi ini, yang merupakan organisasi sejenis keempat di Asia, untuk pertama kali, akan dipimpin oleh Menteri Riset dan Teknologi. 

Publikasi Lita.SH