PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Instruksi Presiden Soeharto Untuk Smua Perusahaan Swasta Untuk Memiliki Koperasi

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
Rabu, 11 April 1990

Pada jam 09.30 pagi ini Presiden Soeharto menerima Menteri Koperasi/Kepala Bulog Bustanil Arifin di Bina Graha. Menteri Bustanil menghadap Kepala Negara untuk melaporkan hasil pertemuannya dengan para pedagang besar dalam rangka pengalihan saham kepada koperasi. Dalam pertemuan itu, Presiden menganjurkan kepada karyawan perusahaan swasta yang belum memiliki koperasi supaya segera membentuknya sebagai persiapan menerima pengalihan sebagian saham jika keadaannya memungkinkan.

Kamis, 11 April 1991

Pemerintah RI dan Presiden Soeharto pribadi sama sekali tidak mempunyai niat untuk menelantarkan kehidupan seniman serta mematikan kreativitas mereka. Demikian dikemukakan oleh Menteri/Sekretaris Negara Moerdiono siang ini  dalam pertemuan antara Mensesneg  dengan dua orang utusan para seniman Yogyakarta sehubungan dengan rencana pembongkaran gedung kesenian Senisono.

Menurut Menteri Moerdiono, rencana pembongkaran gedung kesenian Senisono itu merupakan program pemerintah DI Yogyakarta sekitar lima belas tahun yang lalu dalam rangka pembenahan kota itu. Pemerintah pusat pada prinsipnya tidak keberatan dengan program tersebut, hanya memesankan agar sebelum gedung kesenian Senisono dibongkar, dipikirkan penggantinya yang lebih baik dan memadai. Dikatakannya bahwa Presiden Soeharto secara pribadi telah memesankan pembongkaran gedung Senisono jangan menyebabkan matinya kreativitas dan kehidupan pada seniman.

Saptu, 11 April 1992

Presiden Soeharto hari ini melakukan kunjungan kerja selama satu hari di NTB dalam meresmikan Bendungan Mamak. Acara peresmian bendungan terbesar di NTB itu berlangsung di desa Brora, Sumbawa. Setelah upacara peresmian, dengan didampingi oleh Gubernur NTB, Warsito, Kepala Negara menaburkan 500.000 benih ikan ke dalam Waduk Mamak. Pada kesempatan itu Presiden juga menyerahkan bantuan 5.801 ekor sapi bibit senilai Rp1,19 miliar untuk 1901 petani/peternak NTB. Disamping itu Presiden menyerahkan pula sertifikat tanah/sawah sebanyak 713 persil kepada para petani setempat, serta menyerahkan 63 sertifikat KUD Mandiri seluruh NTB.   


Publikasi Lita,SH