PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

15 Petuah Pak Harto yang Tetap Relevan Hingga Kini

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,

Tanggal 8 Juni 1921, di sebuah kampung di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta lahir seorang bayi laki-laki. Orang tua bayi tersebut, Kertoredjo alias Wagiyo alias Panjang alias Kertosudiro dan Sukirah menamai anaknya, Soeharto.

Seperti kita tahu, Soeharto kemudian menjadi presiden Indonesia ke-2 dan menggantikan Bung Karno. Selama memimpin Indonesia, Presiden Soeharto telah melahirkan pemikiran-pemikirannya yang dituangkan dalam beberapa buku. Diantaranya adalah: Soeharto: pikiran, ucapan, dan tindakan saya yang ditulis oleh Ramadhan KH dan juga Butir-Butir Budaya Jawa yang ditulisnya, sekaligus dalam 3 bahasa, Indonesia, Inggris dan Jawa.

Dari buku tersebut, banyak petuah yang ditulis oleh presisen Indonesia kedua tersebut, diantaranya adalah:

1. Penguasa yang enak hidupnya hanya karena banyak harta bendanya, kelak matinya tidak akan terhormat. Oleh karena itu jangan kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya.

 2. Prajurit yang mencintai rakyat jelata, akan disayangi rakyat dalam negara itu, dan membuat kokohnya negara dan menjadi perisai negara

3. Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah

4. Perubahan keadaan itu kehendak Tuhan. Tiada kesaktian yang menyamai kepastian Tuhan, karena tiada yang dapat menggagalkan kepastian Tuhan

5. Sikap pasrah kepada Tuhan bukan berarti tidak mau bekerja, melainkan percaya bahwa Tuhan itu Maha Kuasa. Berhasil tidaknya apa yang kita lakukan merupakan otoritas Tuhan

6. Perbuatan buruk dan baik itu mengikutimu dan menunjukkan jalan sampai ajal. Oleh karena itu selagi masih hidup, jalankan perbuatan yang baik, agar memperoleh sarana memperoleh tempat di surga

7. Orang baik tidak boleh makan daging yang tidak suci, harus pantang terhadap apa saja yang menjadikan badan kotor atau segala sesuatu yang mendekatkan/ menyebabkan ketidakjernihan lahir maupun bathin, termasuk makan dari yang bukan haknya, misalnya harta hasil korupsi.

8. Racun klabang/ binatang kaki seribu ada di kepala. Racun Kalajengking hanya di pucuk ekor. Racun ular hanya ada pada ular yang berbisa. Sedang penjahat racunnya terletak pada seluruh badannya

9. Rasa syukur yang paling tepat adalah dengan jalan mempertahankan kemurnian cita-cita kemerdekaan dan dengan bekerja keras membangun bangsa ini sebagai pengisian kemerdekaan

10. Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.

11. Tuhan itu satu, ada dimana-mana, abadi, pencipta alam se-isinya, dan menjadi sesembahan manusia sejagad raya, dengan memakai tata caranya masing-masing

12. Orang baik tidak boleh makan daging yang tidak suci, harus pantang terhadap apa saja yang menjadikan badan kotor atau segala sesuatu yang mendekatkan/ menyebabkan ketidakjernihan lahir maupun bathin, termasuk makan dari yang bukan haknya, misalnya harta hasil korupsi.

13. Banyak berkarya, tanpa menuntut balas jasa, untuk menyelamatkan kesejahteraan manusia

14. Berani melakukan suatu kebaikan lebih baik dari pada sekedar menguasai dalil-dalilnya

15. Barang siapa melakukan perbuatan yang menyebabkan kesengsaraan orang lain, akhirnya nanti ia akan mendapat pembalasan dari perbuatannya sendiri. (Sumber : Liputan6)

Pengamat: Dulu Golkar Bisa Bersatu karena Dijaga Pak Harto

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Salim Sahid memberi pandangannya terkait kondisi politik mutakhir Indonesia. Terutama soal beberapa partai politik yang mengalami perpecahan internal.

"Partai-partai kita ini sekarang gampang pecah karena tidak ada keterikatan," ujar Salim dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2/2015).

Sejauh ini, ada 2 parpol yang mengalami perpecahan, yakni Partai Golkar ‎dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Khusus untuk Partai Golkar, Salim melihat tidak adanya figur di partai beringin yang mampu menjadi penjaga dan pengaman partai telah menyebabkan partai itu terbelah.

"Saya selalu katakan, Golkar bersatu dan aman karena dijaga Pak Harto (mantan Presiden Soeharto). Beliau nggak ada, nggak ada lagi yang jaga Golkar," jelas dia.

Soeharto, lanjut Salim, memang identik dengan Golkar, begitu juga sebaliknya Golkar menjadi representasi Soeharto. Kini, Golkar seperti tengah berjuang mencari sosok pemimpin ideal seperti Soeharto yang mampu menjadi penjaga partai.

Dia mencontohkan Jusuf Kalla dan Aburzial Bakrie yang sama-sama pernah memimpin Golkar. Keduanya berhasil menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar karena memang punya sokongan dana yang besar.

"Golkar lagi berjuang cari pemimpin. Sejak kasus Bali, Jusuf Kalla (punya) duit untuk rebut Golkar. Kemudian Aburizal menang di Pekanbaru karena duitnya banyak," ujar Salim.

Pun demikian regenerasi di tubuh Golkar saat ini tidak seperti para pendahulunya‎. Menurut Salim, Golkar sejak awal memang dipimpin oleh orang-orang yang berduit. "Itu tatanan cara berpolitik mereka pada Orde Baru," ujar dia. (Ado/Sss)

Sumber : Liputan6