PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Presiden Soeharto Meresmikan Museum Waspada Purba Wisesa

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Selasa, 10 November 1987 --- Dalam rangka memperingati hari Pahlawan, siang ini Presiden Soeharto meresmikan museum waspada purba wisesa yang berlokasi didalam kompleks museum Satria Mandala, di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Di dalam museum ini terdapat benda-benda yang berkaitan dengan pemberontakan-pemberontakan Darul Islam di Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Aceh.

Menyambut kehadiran museum ini, Presiden mengatakan bahwa dari museum ini kita mendapat pelajaran sejarah, mengenai rangkaian sejarah ancaman terhadap Pancasila yang menggunakan dalih dan menyalahgunakan agama. Dari museum ini kita juga dapat mengambil pelajaran berharga, betapa kita semua sebagai umat beragama dalam negara Pancasila ini harus pandai-pandai menjunjung tinggi kesucian agama dan ajaran-ajarannya.

Dari museum ini kita memang seolah-olah menyaksikan kembali peristiwa-peristiwa di masa lampau yang menggoyahkan sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara kita, yang membahayakan kesatuan bangsa dan negara kita. Tetapi yang lebih penting lagi adalah menanamkan kewaspadaan pada bangsa kita agar pikiran-pikiran yang menyimpang dari dasar negara Pancasila tidak akan muncul lagi buat selama-lamanya. Pesan yang terkandung dalam museum ini adalah agar kita waspada terhadap pertanda semua bahaya, jauh sebelum bahaya itu muncul.

Pada jam 10.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima menteri penerangan harmoko di Cendana, seusai pertemuan itu, Harmoko mengatakan bahwa ia datang untuk melaporkan kepada Presiden mengenai rencana untuk menyelenggarakan siaran saluran terbatas (SST) TV. Dijelaskan bahwa dengan sistem itu siaran hanya dapat di tangkap oleh pesawat penerima TV yang dilengkapi dengan peralatan khusus. Diperkirakannya bahwa siaran TV ini sudah dapat mengudara pada bulan Agustus tahun depan.

Menurut menteri penerangan, Presiden pada prinsipnya menyetujui penyelenggaraan STT dengan harapan siaran tersebut bersifat menunjang siaran-siaran umum (SSU) yang selama ini dilakukan TVRI.


 

Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo