Minggu, 1
Oktober 1978 --- Dalam rangka
peringatan Hari Kesaktian Pancasila, hari ini di Istana Bogor, Presiden
Soeharto menghadiri pembukaan Penataran Calon Penatar Pegawai Republik
Indonesia. Penataran yang diikuti oleh 100 orang calon penatar bagi Penataran
Tinggkat Nasional merupakan langkah pertama yang diambil Pemrintah dalam rangka
pelaksanaan Penataran P4. Dengan penataran ini diharapkan adanya sumbangan
pikiran, sehingga nanti akan diperoleh bahan penataran yang baku bagi seluruh
lapisan masyarakat.
Dalam amanatnya,
Presiden berbicara secara panjang lebar mengenai makna dan peranan Pancasila
bagi bangsa Indonesia. Dikatakannya, Pancasila adalah sumber dari segala
gagasan kita mengenai wujud masyarakat yang kita anngap baik, yang menjamin
kesentosaan kita semua, yang mampu memberi kesejahteraan lahir batin bagi kita
semua.
Ditegaskannya
bahwa Pancasilalah yang menjiwai UUD 1945. Karena itu UUD 1945 tidak akan kita
pahami atau mungkin kita laksnakan secara keliru, jika kita tidak memahami
Pancasila. Selanjutnya apa yang diamanatkan oleh Pancasila dan apa yang
ditujukkan oleh UUD 1945 harus tercermin dalam GBHN, yang merupakan strategi
pembangunan kita dalam setiap tahap. Karena itu untuk dapat melaksanakan GBHN
sesuai dengan cita-cita kemerdekaan, maka kita semua harus memahami dan
menghayati Pancasila dan UUD 1945 itu sendiri. Oleh sebab itu, penataran yang
meliputi Pancasila, UUD 1945, dan GBHN dianggapnya mutlak bagi pegawai Republik
Indonesia.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo