Minggu, 6
September 1991 --- Presiden
Soeharto hari ini megadakan pembicaraan dengan Wakil Presiden Taha Yassin
Ramadhan . Pada kesemptan itu, Ketua delegasi Irak itu mengatakan bahwa
pemerintahnya mengharapkan Presiden Soeharto selaku Ketua Gerakan Non-Blok
dapat mengambil langkah yang memungkinkan pencabutan embargo obat-obatan dan
makanan karena bangsa Irak sangat membutuhkannya.
Selain menerima
Wakil Presiden Irak, Presiden Soeharto juga menerima Presiden Vietnam Vo Chi
Cong, Presiden Laos Kaysone Phomviahane, Wakil Presiden Kuban Juan Almeida,
Presiden Palestina Yasser bArafat, PM Yaman Haider Abu-Bakr serta Presiden
Bostwana Ketumile Masire. Dalam pembicaraan itu semua Presiden sepakat bahwa
hasil KTT ini merupakan angin segar bagi Gerakan Non-Blok di masa mendatang.
Presiden
Soeharta mengatakan kepada tamu-tamunya bahwa negara-negara berkembang yang
lazim disebut negara Selatan perlu meningkatkan hubungan ekonomi diantara
sesama mereka. Mereka harus mengubah sikap mentalnya untuk mempercayai mutu
produk negara Selatan lainnya.Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo