PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Putusan Presiden Soeharto Tentan Warga Indonesia Harus Belajar di Sekolah Berwawasan Indonesia Bukan Berwawasan Asing

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,
Senin,13 Juli 1992 --- Presiden  Soeharto  memutuskan  bahwa pemerintah mulai  tahun ajaran 1992  tidak  akan memberikan  lagi dispensasi  bagi  warga  Indonesia  yang baru  tiba kembali  di tanah air  untuk belajar  sekolah  internasional  dengan alasan  untuk melakukan  penyesuaian. Dalam  hubungan ini, presiden mengharpkan  para  orang tua menyadari  bahwa  anak mereka  harus  belajar  di sekolah  berwawasan  Indonesia  dan bukannya  berwawasan  asing.

Demikian dikatakan Menteri  P dan k, Fuad  Hasan, setelah  menemui  kepala Negara untuk melapor  tentang  persiapan  rapat  kerja  nasional  departemen  yang dipimpinanya  dalam bulan ini.

pada jam 10.00 pagi ini, di Bina Graha,presiden  Soeharto  menerima  para atlet  Indonesia  yang akan mengikuti  Olimpiade  di Barcelona, Spanyol. Memberikan  kata sambutannya, Kepala Negara mengharapkan kontingen Indonesia  agar  bersikap waspada  karena  sebuah  negara tetangga  tuan rumah  pesta  olaraga  itu masih  terus  berusaha  memburukkan  nama Indonesia  terutama  mengenai  masalah  Timor-Timur. Kepada  para atlet itu, Presiden  juga mengatakan  bahwa  mereka  berkewajiban  memperkenalkan  Indonesia  kepada  olaragawan  dari berbagai  negara lain.

pada jam 12.30 siang ini, bertempat  di Bina Graha, Presiden  Soeharto  menerima  Panglima  ABRI Jenderal Try Sutrisno,  Pangab  menghadap Kepala  Negara guna melaporkan  hasil penelitian  ABRI atas  peristiwa  12 november 1991 di Dili. dilaporkan bahwa  team yang ditugaskan  pangab  melakukan penelitian itu  menyimpulkan  bahwa  terdapat 115  orang  korban tewas  dan hilang  dalam kejadian itu, selain  seorang  warganegara  asing. Dari  115 yang dilaporkan  hilang, ternyata  31 orang  telah kembali ke desa masing-masing.

Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo