PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Sambutan Presiden dan Ibu Soeharto di Acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang Berlangsung di Istana Negara.

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
SABTU, 5 JUNI 1982

Pukul 09.00  pagi ini,  bertempat  di Istana  Merdeka,Presiden  Soeharto  menerima  Menteri perhubungan  Tunisia,  Ben  Jema, yang juga adalah  ketua  Umum  Federasi  Organisasi  Insyiur Sedunia. Dalam pertemuan tersebut, presiden  antara lain  berharap  agar federasi  Organisasi Insinyiur  Sedunia  dapat  memberikan  bantuan  kepada  Indonesia,  sebab dalam  Pelita  IV  nanti Indonesia  akan meningkatkan  pembangunan  dalam bidang  industri.  Bantuan yang diharapkan adalah  mengisi  kekurangan  tenaga ahli. Demikian  diungkapkan  oleh Ketua  PII. Ir . GM Tampubolon, yang  juga ikut mendampingi  Ben Jemaa dalam pertemuan  itu.

Presiden dan Ibu Soeharto menghadiri acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang berlangsung di Istana Negara. Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa kita di Indonesia melaksanakan pembangunan dengan tujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya. Oleh karena itu, dalam pembangunan kita bukan saja tidak boleh merusak alam, malahan harus memelihara kelestariannya. Pembangunan yang demikian dapat dilakukan melalui lima pokok ikhtiar.

Pertama, menumbuhkan sikap kerja berdasarkan kesadaran saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain. Hakikat lingkungan hidup memuat hubungan saling kait mengait dan hubungan saling membutuhkan antara sektor satu dengan sektor lain. Kedua, kemampuan menyerasikan kebutuhan dengan kemampuan sumber alam dalam menghasilkan barang dan jasa. Ketiga, mengembangkan sumber daya manusia agar mampu menanggapi tantangan pembangunan tanpa merusak lingkungan. Keempat, mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat sehingga tumbuh menjadi kesadaran berbuat. Kelima, menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dapat mendayagunakan dirinya untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam mencapai ujuan pengelolaan lingkungan hidup.

Demikian antara lain dikatakan Presiden. pada akhir acara, Kepala Negara telah menyematkan tanda penghargaan ‘Kalpataru’ 1982 kepada penyelamat lingkungan, perintis dan pengabdi lingkungan yang telah berhasil mencerminkan ciri yang menonjol yaitu sifat pengorbanan diri, sikap berjuang tanpa pamrih, memiliki kemampuan selaku pendidik dan penyuluh serta memiliki rasa cinta alam khususnya dan cinta tanah air pada umumnya.

Publikasi, Lita.SH