SELASA, 16 MEI 1978
Hari ini di Kotamobagu, Sulawesi Utara, Presiden Soeharto meresmikan pemakaian jalan Amurang-Kotamobagu-Duluduo sepanjang 163 kilometer. Jalan yang dibangun dengan sebagian dana berasal dari Bank Dunia ini merupakan urat nadi perekonomian di Kabupaten Bolaang Mongondow yang merupakan daerah yang kaya akan kelapa dan cengkeh.
Dalam amanatnya Kepala Negara meminta agar Pemerintah Daerah dan masyarakat memanfaatkan jalan ini dengan sebaik-baiknya, antara lain dengan mempercepat pengembangan daerah transmigrasi. Juga dimintanya agar diadakannya pengawasan dan pengaturan pengolahan tanah, disamping pengawasan pembukaan hutan. Ditegaskan oleh Presiden bahwa karena tujuan pembangunan jalan ini pada akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka pengaturan dan pengawasan itu harus bersifat melindungi rakyat banyak, bukan malahan memberatkan. Demikian antara lain dikatakan oleh Presiden.
Di manado malam ini, Presiden Soeharto memberikan pengarahan kepada pimpinan BUUD/KUD seluruh Sulawesi Utara. Dalam pengarahannya, Kepala Negara mengatakan bahwa kelak koperasi harus turut memiliki saham perusahaan-perusahaan negara dan swasta. Ia mneyatakan keyakinan bahwa kalau ini dapat terlaksana, maka koperasi akan dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional, dan masyarakat adil dan makmur pun akan tercapai. Dalam hubungan ini, pemerintah telah bertekad untuk menjadikan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional. Akan tetapi, untuk dapat mewujudkannya, Kepala Negara meminta pimpinan BUUD/KUD untuk bekerja lebih giat dan mau mengadakan koreksi.
Publikasi, Lita.SH