PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Hubungan Kerja Sama Indonesia Dengan Negara - Negara Lain Semakin Membaik di Buktikannya Dengan di Terimanya Surat - Surat Kepercayaan Untuk Presiden Soeharto.

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
RABU, 21 MEI 1975

Duta Besar Republik Rakyat Mongolia, S Dambadarjaa, menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Soeharto pagi ini di Istana Merdeka. Dalam pidatonya, Duta Besar Dambadarjaa mengatakan bahwa Mongolia ingin bekerjasama dengan semua bangsa di dunia, termasuk dengan negara-negara Asia, berdasarkan prinsip hidup berdampingan secara damai, walaupun semua negara mempunyai sistem sosial yang berbeda-beda.

Dalam pidato balasannya, Presiden Soeharto menyatakan kesepakatan akan pendapat yang telah dikemukakan oleh Duta Besar Mongolia itu. Lebih jauh Kepala Negara menekankan pula pada pentingnya usaha untuk mempertahankan hubungan-hubungan baik dan kerjasama yang telah ada diantara bangsa-bangsa atas prinsip hidup berdampingan secara damai.

Sementara itu, ditempat yang sama, pada jam 10.00 pagi, Presiden Soeharto telah pula menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Kerajaan Inggris, John Achibald Ford, yang mewakili negaranya di Indonesia untuk ketiga kalinya. Pada kesempatan itu, Duta Besar Ford mengutarakan kekagumannya atas pembangunan yang sedang berlangsung di Indonesia.

Menyambut rasa kagum Duta Besar Inggris itu, Kepala Negara mengatakan bahwa kerjasama yang saling menguntungkan dengan bangsa lain diperlukan dalam pembangunan Indonesia. Dalam hubungan ini Presiden menyampaikan pula ungkapan terima kasihnya kepada Kerajaan Inggris yang telah menunjukkan pengertian dan memberikan bantuan serta kerjasama. Diharapkannya agar pada waktu-waktu selanjutnya Inggris pun akan tetap ikut serta dalam proses pembangunan Indonesia.

Pukul 12.30 siang ini Presiden Soeharto meresmikan gedung dan laboratorium Fakultas Tehnik Universitas Muhammadiyah yang terletak di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Didampingi oleh Rektor Universitas Muhammadiyah, Dr. Koesnadi, dalam sambutannya Kepala Negara mengatakan bahwa dalam masyarakat yang sedang membangun diperlukan universitas-universitas yang mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberikan sumbangan kepada pembangunan. Dalam kaitan ini Presiden mengatakan bahwa mutu universitas adalah jauh lebih daripada jumlahnya. Ia menjelaskan bahwa tanpa mutu, maka universitas dan sarjana tidak akan mampu menggerakkan pembangunan, malahan sebaliknya akan menjadi beban masyarakat saja. Selanjutnya Kepala Negara menegaskan bahwa besar kecilnya peranan dan sumbangan sebuah universitas kepada masyarakat merupakan ukuran utama berhasil tidaknya pelaksanaan tugas universitas itu.

Publikasi, Lita.SH