PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Diterima Surat Kepercayaan Dari Dua Duta Besar Yang diterima Gembira Oleh Presiden Soeharto di Istana merdeka

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
Kamis , 10 April 1980

Duta Besar Uni Soviet, Ivan Shpedsko, hari ini menghadap Presiden Soeharto di Bina Graha. Setelah pertemuan, Duta Besar Shpedsko tidak bersedia memberikan keterangan terperinci mengenai hasil-hasil pembicaraannya dengan Presiden. Ia hanya menyatakan bahwa masalah yang dibahas menyangkut kepentingan kedua belah pihak, dan bahwa Presiden telah mengemukakan sikapnya terhadap sejumlah situasi internasional dewasa ini seperti masalah  Iran, Afghanistan dan Kamboja.

Saptu, 10 April 1982

Pukul 09.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima surat kepercayaan Duta Besar Cekoslowakia, Milan Koudelka, dalam suatu upacara di Istana Merdeka. Dalam pidato balasannya, Kepala Negara menyatakan kegembiraannya menyaksikan hubungan antara kedua negara tahun-tahun terakhir ini berkembang dengan baik. Sehubungan dengan itu, ia juga menyatakan keyakinannya bahwa pada masa-masa yang akan datang kedua negara akan dapat menjalin hubungan yang lebih erat lagi, sehingga makin dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesejahteraan rakyat masing-masing dan bersama-sama.

Setelah itu, ditempat yang sama, Presiden menerima penyerahan surat kepercayaan Duta Besar Republik Demokrasi Jerman, Werner Peters. Membalas pidato Duta Besar Peters, Kepala Negara menyambut baik keinginan Jerman Timur untuk lebih mengembangkan hubungan dan kerjasama yang saling menguntungkan kedua Negara. Selanjutnya dikatakannya bahwa kemungkinan untuk pengembangan kerjasama itu memang terbuka, terutama kerjasama  dalam bidang ekonomi.

Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat, Cosmas Batubara, pagi ini, di Istana Merdeka, melaporkan kepada Presiden mengenai pelaksanaan program pembangunan perumahan rakyat yang sudah merata diseluruh tanah air. Menanggapi laporan itu, Kepala Negara mengharapkan agar pembangunan, peremajaan kota dengan pembangunan rumah susun dilaksanakan sesuai dengan rencana semula, sehingga pola peremajaan yang sama dapat diterapkan di beberapa daerah di Indonesia. Sebab menurut Presiden, dengan pola tersebut akan dapat ditangani perbaikan daerah-daerah perkampungan di kota-kota yang selama ini kurang mendapat perhatian. Mengenai rumah susun, Kepala Negara mengharapkan agar program pembangunannya terus dilaksanakan dan ditingkatkan sesuai dengan sasaran yang dirumuskan dalam Repelita III.

Minggu, 10 April 1983

Pada pukul 10.00 pagi ini Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan resmi dengan Presiden Hosni Mubarak. Didalam pembicaraan yang berlangsung di Istana Merdeka itu, kedua kepala negara telah mengadakan tukar pikiran dan pembulatan pendapat mengenai langkah-langkah yang dapat diambil bersama-sama. Setelah pertemuan puncak itu, pembicaraan kemudian dilanjutkan dengan melibatkan pejabat-pejabat tinggi kedua negara.
Presiden dan Ibu Soeharto mala mini mengadakan jamuan santap malam resmi untuk menghormati kunjungan Presiden dan Nyonya Suzanne Mubarak. Ketika memberikan sambutannya dalam jamuan makan yang berlangsung di Istana Negara itu, Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa kedua Negara mempunyai persamaan-persamaan dasar yang kuat dalam menghadapi berbagai masalah dunia. Hal ini, menurut Presiden Soeharto, merupakan jaminan bagi eratnya hubungan persaudaraan dan kerjasama di masa-masa yang akan dating.
Pada kesempatan itu Presiden Soeharto menegaskan lagi bahwa Indonesia berdiri teguh bersama-sama bangsa Arab dalam perjuangan yang adil dan sah melawan agresi Israel. Juga dikatakannya bahawa Indonesia menghargai sikap Mesir dalam menentukan arah penyelesaian masalah yang rumit dan berlarut-larut di Timur Tengah itu. Ditegaskannya pula bahwa kunci utama penyelesaian seluruh masalah di Timur Tengah adalah dikembalikannya semua wilayah bangsa-bangsa Arab yang diduduki oleh Israel dan pengakuan terhadap hak rakyat Palestina untuk memiliki tanah air dan menentukan masa depannya sendiri.


Publikasi Lita,SH.