Hari ini para mahasiswa kembali turun ke jalan-jalan ibukota dalam rangka mengenang kawan-kawan mereka yang gugur dalam aksi menentang Orde Lama dan PKI. Mereka mencatat adanya tujuh orang korban meninggal dunia , yaitu Arief Rachman Hakim (mahasiswa UI di Jakarta), Djubaedah dan Moh. Sjafei (keduanya pelajar di Jakarta Hasanuddin dan sjarief Alkadri (mahasiswa di ujung pandang), serta margono dan Arief winangun (pelajar di Yogyakart). Kendatipun pawai ini berlangsung secara khidma, akan tetapi situasi di ibukota terasa sangat mencekam.
• Di sebalik situasi ini, terdapat suasana atau ancaman konflik senjata antara keempat angkatan. RPKAD berada dalam keadaan siaga penuh sejak pagi hari. Begitu pula dengan KKO. Dementara itu di pangkalan Halim Perdanakusuma, pasukan AURI pun telah berada dalam posisi siap menghadapi segala kemungkinan. Keadaan yang sama juga menghinggapi kesatuan-kesatuan polisi. Keempat angkatan ini saling menguatirkan serangan dari angkatan lainya. Hal ini terjadi karena dr. Subandrio menyebarkan berita adu domba, bahwa pasukan AD akan menyerbu pangkalan AURI di Halim perdanakusuma. Ketegangan dapat diturunkan setelah jenderal AH Nasution, sebagai senior ABRI , berhasil mempertemukaan para panglima keempat angkatan itu untuk membahas persoalan yang dihadapi secara terbuka.
• Dalam pada itu. Letjen Soeharto, atas nama presiden RI, telah mengeluarkan seruan sebagai berikut;
1. Menyeruhkan kepada semua anggota, pimpinan, kader dan aktivitas dari organisasi kontra-revolusi PKI beserta organisasi massanya yang seasa/ bernaung di bawanya untuk masing-masing melaporkan diri kepada Pepelrada dan atau pejabat-pejabat setempat, selambat-lambantnya sampai akhir bulan Maret 1966.
2. Apabila jangka waktu yang ditetapkan tidak dipenuhi maka akan diambil tindakan tegas oleh yang berwajib.
Kamis, 14 Maret 1968
Pejabat Presiden hari ini telah menanggapi secara baik hasil keputusan Koordinasi para Pangdam se-jawa, pangkostrad dan Komandan Puspassus/ RPKAD di Cipayung kemarin, pejabat presiden menyatakan kegembiraanya terhadap usaha para panglima tersebut dalam ikut serta memikirkan persoalan-persoalan yang dihadapi dewasa ini. Sebagaimana diketaui para panglima Kodam se Jawa, Pangkostrad, dan Komandan Puspassus/RPKAD telah mengadakan rapat koordinasi yang berlangsung tanggal 1-12 Maret 1968 di Cipayung, Jawa Barat. Pada akhirnya raapt itu, telah dikeluarkan sebuah tekad untuk mengamankan dan menyukseskan sidang umum MPRS Vyang akan datang. Pertimbangan dikeluarkanya kebulatan tekad ini, golongan ekstrim lain dan belum adanya pengertian tentang pentingnya sidang umum V MPRS.
Sabtu, 14 Maret 1970
Komisi Empat mengadakan pertemuan dengan kepala Bulog , Achmad Tirtosudiro, di Gedung DPA. Usai pertemuan itu, Bung Hatta, sebagai Penasihat Komisi Empat, mengatakan bahwa ia tidak keberatan adanya suatu organisasi tunggal dan sistem monopoli pembelian beras, asalkan harga beras itu murah.
Selasa, 14 Maret 1972
Pagi ini presiden soeharto mengadaakan pertemuan dengan Menteri Bantuan Luar Negeri Belanda, yang adalah juga Ketua IGGI, Dr. C Boertien. Kepada Menteri Boertian, presiden mengatakan bahwa indonesia hanya akan menerima bantuan luar negeri, bila bantuan itu tidak merupakan beban bagi rakyat indonesia. Oleh sebab itu Indonesia hanya menerima kredit dengan bunga yang rendah dan pengembalianny dalam jangka waktu yang panjang.
Rabu, 14 Maret 1973
Pada jam 10.00 pagi ini, presiden Soeharto berkenan menerima gubernur dari jawa Timur, sejawa Tengah dan daerah Istimewah Yogyakarta di Bina Graha, jakrta. Pada pertemuan ini presiden telah membran bantuan untuk “lumbung-lumbung paceklik “ daerah minus di pulau jw=awa. Jumlah bantuan itu mencapai Rp 350 juta. Bantuan tersebut telah direalisasikan kepada Jawa timur sebesar Rp 100 juta. Jawa Tengah Rp 25 juta dan Yogyakarta sebanyak tambahan Rp 25 juta untuk daerah Jaw Tengah yang digunakan untuk derah irigasi Tajum, Purwokerto. Pada akhir pertemuan itu, untuk meringankan beban ramanlan cuaca dalam tahun ini yang kuranf menguntungkan bagi para petani.
Kamais, 14 Maret 1974
Dalam suatu upacara yang dihadiri oleh para pimpinan lembaga tinggi negara dan para menteri yang dihadiri oleh para pimpinan lembaga ti ggi negara serta wakil fraksi-fraksi DPR, pagi ini bertempat di Istana Merdeka, presiden Soeharto menandatangani RAPBN 1974/1975 menjadi ungang undang No. 2 tahun 1974. Dalam kata sambutannya, kepala Negara antara lain mengatakan bahwa tidak ada alasan golongan manapun untuk mengatakan bahwa Repelita II bukan miliknya, dan tidak merasa berkewajiban untuk turut melaksankannya . ia megingatkan bahwa walaupun tanggungjawab secara konstitusional atas pelaksanaan repelita sepenuhnya berada di tangan presiden, akan tetapi menjadi tangungjawab kita bersama untuk menyukseskan pelaksanaannya. Ditegaskannya bahwa hanya dengan ikutsertanya seluruh rakyat, Repelita II akan menjadi kenyataan.
Jum,at, 14 Maret 1980
Kepala Dinas Perkebunan provinsi NTT, Ir Pura Woha, menginformasikan bahwa presiden Soeharto telah memberikan bantuan 26.00 bibit kelapa hibrida dan du ton bibit kapok jawa untuk para petani di daerah ini.bantuan kelapa tersebut bernilai Rp 150 juta pertahun dan akan berlangsung selama tiga tahun dalamPelita III. Bantuan pertama untuk daerah timor dan Alor mulai tiba sejak tanggal 13 Maret, dan segera menyusul bantuan untuk daratan Flores dan Sumba yang tiba pada tanggal 16 Maret.
• Sehubungan dengan meninggalnya Bung hatta, malam ini presiden dan Ibu Tien soeharto melayat almarhum Proklamator Kemerdekaan itu di rumah duka, di Jalan Diponegoro, Jakarta. Bung Hatta yang menjabat wakil Presiden pertama Indonesia berpulang ke rahmatullah sore ini dalam usia 78 tahun.
Sabtu, 14 Maret 1981
Lewat sedikit pukul 10.00 pagi ini, presiden Soeahrto membuka kabinet terbatas bidang Ekuin di Bina Graha. Dalam sidang itu telah didengar berbagai laporan beberapa menteri. Menteri Keuangan a.i Widjojo Nitisastro, melaporkan tentang telah disetujuinya RAPBN 1981/1982 untuk disahkan menjadi undang-undang. Sedangkan Menteri perindustrian, AR Suhud, melaoprkan mengenai pabrik semen Baturaja di panjang dan kertapati, serta pembanguna kawasan industri mini di Yogyakarta menteri Pekerjaan Umum, Ir Purnomosidi, melaporkan tentang ambruknya jembatan penghubung Gedung sarinah dengan jakarta theatre.
Tercatat dalam sidang hari ini bahwa laju inflasi pada tahun anggaran 1980/1981 diperkirahkan mencapai 15,8 %, angka ini jauh lebih rendah dari tingkat inflasi pada bulam Februari tercatat 0,7 % lebih rendah dari bulan Januari yang mencapai 1,13%.
Rabu, 14 Maret 1984
Pukul 10.00 pagi ini, presiden dan Ibu Tien Soeharto menghadiri acara peresmian tiga proyek Ria Pembangunan yang terletak di Cibubur, jakarta Timur.
Ketiga 3 proyek itu adalah balai bina kartaraharja, yaitu sebuah tempat pendidikan bagi tunas wisma dan tuna karya, Sasana Tresna Werdha, yang berupa tempat penampungan orang-org tua dan desAa Taruna/Sos Kingderdorf, yaitu panti asuhan.
Dalam amantnya ketika
meresmikan ketiga proyek itu, kepal Negara menilai bahwa akhir-akhir ini timbul
kembali suara- suara sumbang yang mengatakan bahwa pembangunan Indonesia hanya
mengejar pertumbuhan, hanya mementingkan segolongan kecil masyarakat, malah ada yang mengatakan
bahwa pembangunanitu justru makin memperbesar
lapisan masyarakat yang miskin. Dikatakan oleh presiden bahwa anggapan
seperti itu tidak berdar dan menyesatkan.
Kepala Negara
menjelaskan bahwa pembangunan kita sepenuhnya melaksakan amanat GBHN dan
bertumpung Trilogi Pembangunan. Ditegaskannya bahwa Trilogi pembangunan inilah
yang menjamin pemerataan, dengan melau
usaha menumbuhkan ekonomi dan memelihara stabilitas. Kita tidak mungkin memeratakan pembangunan jika tidak ada
pertumbuhan ekonomi. Lebih jauh dikatakan oleh Kepala Negara bahwa kita sadar
bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja tidak dengan sendirinya mendatangkan
pemerataan dan keadilan. Karena itu, walaupun pembangunan kita memerlukan
pertumbuhan ekonomi , namun usaha – usaha pemerataan kita lakukan secara sadar,
terus menerus dan konsekwen.
Dikemukakannya bahwa
pemerataan pembangunan menuju keadilan sosial adalah tujuan pokok pembangunan
kita agar masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila benar – benar terwujud.
Jika sekarang pemerataan dan keadilan sosial belum terasa, maka hal itu tidak
berarti kita mengabaikan pemerataan menuju keadilan sosial, melainkan karena
tahap keadilan sosial memang kita belum capai saat ini. Dikatakannya bahwa
pemerataan menuju keadilan sosial akan makin tampak wujudnya dan makin kita
rasakan bersama dalam tahap tinggal landas.Demikian Presiden.Sabtu, 14 Maret 1987
Jam 09.00 pagi ini, bertempat di di Istana merdeka, presiden Soeharto menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri papua Nugini, Edward R Diro. Dalam pertemuan tersebut Edward Diro antara lain menyampaikan keinginan Papua Nugini untuk menjdi anggota ASEN. Preside soeart menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa persoalnnha sekarang ini sedang di pelajari. Dikatakanya bahwa keinginan PNG akan dibicarakan dalam sidang para menteri luar negeri ASEAN bulan juni mendatang di Singapura.
Pukul 10.00 pag inii Presiden Soeharto melantik 4 Duta Besar Indonesia dalam suatu upacara di Istana Negara . Keempat duta besar itu adalah R Sajoggo untuk Srilagka, Teuku muhammad hadi thayb untuk swiss, Drs.M Singgih Hadipranowo untuk Algazair dan Guinea, Drs.JB Soedadarmanto Kadarisma untuk Argentina meragkap Chili, Huruguay dan Paraguay.
Dalam pidato pelantikannya kepala negara menyampaikannya bahwa dalam strategi nasional dewasa ini, pembangunan nasional merupakan pusat perhatian dan pusat kegiatan seluruh rakyat indonesia tanpa terkecuali. Karena itulah dalam GBHN dijelaskan bahwa pelaksanaan politik yang bebas dan aktif kita abdikan untuk menunjang berhasilnya pembangunan nasional itu. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa politik luar negeri kita semata mata hanya memperhatikan masalah-masalah ekonomi belaka. Politik luar negeri kita tetap kita jalankan menurut pesan luhur pembukaan UUD 1945, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Selasa 14 maret 1989
Mulai hari ini pemerintah melarang pemasukan dan peredaran buku The Satanic Verses diseluruh wilayah indonesia. Larangan ini dikeluarkan hari ini melalui keputusan jaksa agung No. 021/1989. Demikian diugkapkan oleh Jaksa Agung Sukarton Marmo Sudjono setelah diterima presiden suharto di Cendana pagi ini. Adapun alasan pelarangan ialah bahwa buku itu di angap dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa, menimbulkan kerawanan, mengganggu ketertiban umum dan stabilitas nasional.
Kamis, 14 Maret 1991
di Cikampek, Jawa Barat,pada jam 08.30 pagi ini Presiden Soeharto meresmikan 21 buah pabrik kelompok industri kimia dasar dan sebuah kawasan industri. sementara pabrik-pabrik tersebut tersebar di berbagai daerah, kawasan industri yanf diresmikan itu terletak di Cikampek, Dengan selesainya pabrik-pabrik ini, Indoensia dapat mempercepat langkah dalam membangun industri petrokimia hulu yang mengolah langsung sumber daya alam migas, seperti Pusat Olefin dan Pusat Aromatik.
dalam sambutannya , presiden memyatakan sungguh berbesar hati, karena tahun-tahun teakhir ini industri kita berkembang sangat pesat. kemajuan -kemajuan pesat yang berhasil kita capai itu, menunjukan tepatya langkah-langkah deregulasi dan debirokratisasi yang telah kita lakukan. Inti dari deregulasi dan debirokratisasi adalah memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi bangkitnya prakarsa,mkreativitas dan partisipasi masyarakat dalm pembangunan. kemajuan yang kita capai dalam pembangunan industri itu juga membuktikan bahwa jika mendapat peluang dan kesempatan, bangsa kita tidak kalah dari bangsa-bangsa lain dalam membangun industri.
Jam 09.00 pagi ini, bertempat di di Istana merdeka, presiden Soeharto menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri papua Nugini, Edward R Diro. Dalam pertemuan tersebut Edward Diro antara lain menyampaikan keinginan Papua Nugini untuk menjdi anggota ASEN. Preside soeart menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa persoalnnha sekarang ini sedang di pelajari. Dikatakanya bahwa keinginan PNG akan dibicarakan dalam sidang para menteri luar negeri ASEAN bulan juni mendatang di Singapura.
Pukul 10.00 pag inii Presiden Soeharto melantik 4 Duta Besar Indonesia dalam suatu upacara di Istana Negara . Keempat duta besar itu adalah R Sajoggo untuk Srilagka, Teuku muhammad hadi thayb untuk swiss, Drs.M Singgih Hadipranowo untuk Algazair dan Guinea, Drs.JB Soedadarmanto Kadarisma untuk Argentina meragkap Chili, Huruguay dan Paraguay.
Dalam pidato pelantikannya kepala negara menyampaikannya bahwa dalam strategi nasional dewasa ini, pembangunan nasional merupakan pusat perhatian dan pusat kegiatan seluruh rakyat indonesia tanpa terkecuali. Karena itulah dalam GBHN dijelaskan bahwa pelaksanaan politik yang bebas dan aktif kita abdikan untuk menunjang berhasilnya pembangunan nasional itu. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa politik luar negeri kita semata mata hanya memperhatikan masalah-masalah ekonomi belaka. Politik luar negeri kita tetap kita jalankan menurut pesan luhur pembukaan UUD 1945, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Selasa 14 maret 1989
Mulai hari ini pemerintah melarang pemasukan dan peredaran buku The Satanic Verses diseluruh wilayah indonesia. Larangan ini dikeluarkan hari ini melalui keputusan jaksa agung No. 021/1989. Demikian diugkapkan oleh Jaksa Agung Sukarton Marmo Sudjono setelah diterima presiden suharto di Cendana pagi ini. Adapun alasan pelarangan ialah bahwa buku itu di angap dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa, menimbulkan kerawanan, mengganggu ketertiban umum dan stabilitas nasional.
Kamis, 14 Maret 1991
di Cikampek, Jawa Barat,pada jam 08.30 pagi ini Presiden Soeharto meresmikan 21 buah pabrik kelompok industri kimia dasar dan sebuah kawasan industri. sementara pabrik-pabrik tersebut tersebar di berbagai daerah, kawasan industri yanf diresmikan itu terletak di Cikampek, Dengan selesainya pabrik-pabrik ini, Indoensia dapat mempercepat langkah dalam membangun industri petrokimia hulu yang mengolah langsung sumber daya alam migas, seperti Pusat Olefin dan Pusat Aromatik.
dalam sambutannya , presiden memyatakan sungguh berbesar hati, karena tahun-tahun teakhir ini industri kita berkembang sangat pesat. kemajuan -kemajuan pesat yang berhasil kita capai itu, menunjukan tepatya langkah-langkah deregulasi dan debirokratisasi yang telah kita lakukan. Inti dari deregulasi dan debirokratisasi adalah memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi bangkitnya prakarsa,mkreativitas dan partisipasi masyarakat dalm pembangunan. kemajuan yang kita capai dalam pembangunan industri itu juga membuktikan bahwa jika mendapat peluang dan kesempatan, bangsa kita tidak kalah dari bangsa-bangsa lain dalam membangun industri.