Minggu, 13 Maret 1966
Presiden Soeharto masih mempermasalahkan penggunaan Supersmar oleh Letjen Soeharto dengan Presidium Kabinet dan pangal/pangau/Pangak di Jakarta. setelah pembahasan itu, Presiden Soekarno tetap berpendirian bahwa Letjen. Soeharto telah menyalahi wewenang yang diberikannya, oleh sebab itu ia mengutus Waperdam Dr. J Leimena, untuk meminta pertanggungjawab Letjen Soeharto.
Senin, 13 Maret 1967
Senin, 13 Maret 1967
Hari ini pejabat presiden jenderal Soeharto selaku Pemegang MPRS No. IX/1966 menyampaikan pidato penjelasan mengenai pengamanan Ketetapan MPRS No. XXXIII tentang Pencabutan kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno. Secara lengkap pidato itu dapat dilihat dalam lampiran XII.
Dalam pada itu para panglima ABRI, yang terdiri atas Pangkal Jenderal (Pol) Sutjipto Judodiharjo, pangau Laksamana Madya (U) Rusmin Nuryadin, Pangal Laksamana dan wakil Pangad Letjen. M Panggabean, telah menyatakan pendiriannya bahwa. 1 akan melaksanakan keputusan sidang Istimewa MPRS tahun 1967; 2, Akan menegakkan dan memelihara persatuan dan kesatuan; 3. Akan menindak golongan manapun yang tidak membantu kebijkasanaan pejabat presiden Soeharto; 4. Dengan diangkatnya pejabat presiden Soeharto, situasi konflik telah berakhir; 5. Sukseskan Dwi- Darma dan catur- Karya Kabinet Ampera.
Kamis, 13 Maret 1969
Kamis, 13 Maret 1969
Di Istana Merdeka, pagi ini Presiden Soeharto menerima 13 orang anggota dewan pimpinan OANA (Organization of Asian New Agencies ) yang dipimpin oleh ketuanya Shintaro Fukushima. Mereka baru saja menghadiri sidang dewan eksekutif di jakarta, pada kesempatan tersebut, presiden soeharto telah menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan kepadanya oleh anggota dewan pimpinan OANA. Antara lain presiden mengatakan bahwa Indonesia tidak akan turut serta dalam persetujuan pertahananyang mungkin diadakan di Asia Tenggara setelah Inggris menarik pasukannya dari indonesia lebih mengutamakan kerjasama fegional dalam bidang sosial, ekonomi, kerjasama untuk meningkatkan kesejateraan masing-masing bangsa.
Senin, 13 Maret 1972
Senin, 13 Maret 1972
Presiden soeharto menghadiri seminar ke-3 Angkatan Darat yang berlansung di Bandung hari ini. Seminar kali ini bertema “ pewarisan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda TNI- AD yang bersangkutan dengan ketahanan nasional”. Dalam amanatnya, presdien soeharto antara lain mengatakan bahwa prmbinaan generasi muda adalah tanggungjawab generasi 1945, sehingga saatnya mereka akan mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan Panncasila dan UUD 1945, jenderal Soeharto juga menegaskan bahwa sudah pasti akan tiba saatnya bagi generasi sekarang untuk meyerahkan kepemimpinan dan kelanjutan pembangunan bangsa generasi yang akan datang.
Penyusun Intarti Publikasi Lita,SH