Presiden Soeharto Resmikan Museum Satria Mandala[1]
KAMIS, 5 OKTOBER 1972, Presiden
Soeharto menolak anggapan bahwa pemeliharaan stabilitas nasional
sekarang ini terlalu ketat, dan tidak memungkinkan adanya
perubahan-perubahan sosial dan politik. Pengalaman menunjukkan bahwa
pencegahan sebelumnya lebih penting, sebab kita tidak boleh mengambil
risiko apapun terhadap kemungkinan terjadinya gejolak-gejolak
sosial-politik baru. Demikian antara lain dikatakan Presiden Soeharto
dalam amanatnya pada hari ulang tahun ABRI ke-27 hari ini.
Bertepatan dengan peringatan Hari ABRI,
Presiden Soeharto hari ini meresmikan museum ABRI di Jalan Gatot
Subroto, Jakarta. Museum ini diberinya nama Satria Mandala. Dalam museum
ini terdapat visualisasi perkembangan ABRI dari tahun 1945 hingga
sekarang. (AFR)
[1]
Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23
Maret 1973″, hal 475. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden
RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.