Presiden Soeharto: Mempertahankan dan Melaksanakan Pancasila Harus Tanpa Ragu[1]
MINGGU, 1 OKTOBER 1972, Presiden Soeharto
hari ini menghadiri pelantikan anggota-anggota MPR. Dalam amanatnya
Presiden antara lain mengatakan bahwa mempertahankan dan melaksanakan
Pancasila merupakan kewajiban yang harus kita lakukan tanpa
keragu-raguan sedikitpun. Kita telah berbulat hati untuk membangun suatu
Indonesia baru di atas dasar-dasar kita yang lama, yaitu Pancasila.
Kita ingin menjadikan Republik Indonesia ini sebagai wadah perumahan
keluarga besar Bangsa Indonesia dan kita benar-benar merasa kerasan
hidup di dalamnya, merasa tenteram jiwa dan batin kita, bergairah
mengembangkan bakat dan bangga karena berprestasi, dilindungi hak-hak
kita dan sadar akan kewajiban sebagai warganegara yang bertanggungjawab.
Demikian dikatakan oleh Presiden.
Pada kesempatan itu pula Presiden telah
menyerahkan sebuah naskah GBHN kepada MPR. Mengenai penyerahan naskah
GBHN ini, Presiden mengatakan bahwa dengan sumbangan ini ia sama sekali
tidak bermaksud untuk mengurangi tugas dan wewenang MPR dalam menetapkan
GBHN. Naskah GBHN itu hanya merupakan sumbangan pikiran, dengan tujuan
untuk membantu melancarkan tugas-tugas MPR yang sangat berat. (AFR)
[1]
Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23
Maret 1973″, hal 475. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden
RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.