PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

1978-11-01 Sidang Kabinet, Presiden Soeharto Bahas Produksi Beras dan Padat Karya Untuk Nelayan

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,
Sidang Kabinet, Presiden Soeharto Bahas Produksi Beras dan Padat Karya Untuk Nelayan[1] 



RABU, 1 NOVEMBER 1978, Presiden Soeharto hari ini di Bina Graha memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin. Sidang kali ini telah membahas masalah produksi pangan. Memberikan penilaian terhadap situasi pangan, Presiden Soeharto menyatakan kegembiraannya bahwa produksi pangan kita untuk tahun ini akan lebih baik. Namun demikian, kepada semua instansi diingatkannya untuk terus mengamankan produksi pangan tersebut, karena ada kemungkinan tidak adanya stok beras di pasaran dunia jika terjadi kekurangan. Menurut Presiden, kemungkinan seperti itu bukannya kecil, karena negara-negara penghasil dan pengekspor beras sekarang ini dilanda bencana banjir dan lain-lain.

Terungkap didalam sidang bahwa produksi beras Indonesia dalam tahun ini diperkirakan akan mencapai 18juta ton. Jumlah ini akan tercapai dalam kondisi yang hampir tidak ada hama wareng dan hujan ada hampir sepanjang tahun.
Sehubungan dengan masih adanya hama tikus yang mengganas di beberapa tempat, Presiden menginstruksikan agar diambillangkah-langkah yang tepat untuk pemberantasannya. Disarankannya agar pemberantasan dilakukan dengan segala cara, baik secara teknis pertanian maupun secara tradisional. Dalam hal ini Presiden merekomendasikan sistem pem­ berantasan sebagaimana diterapkan di Sulawesi Selatan.

Sidang kabinet hari ini juga membahas masalah perikanan. Dalam hubungan ini Presiden menaruh perhatian terhadap nasib kaum nelayan yang diancam paceklik, karena cuaca yang buruk dari bulan Desember sampai Maret tahun depan. Untuk menanggulangi hal ini, maka Presiden menginstruksikan agar sejak sekarang sudah dipersiapkan proyek-proyek padat karya bagi para nelayan, sehingga mereka tidak sampai mengalami kekurangan makanan.

Akhirnya, sidang memutuskan untuk menaikkan harga dasar gabah kering giling di KUD dari Rp75 menjadi Rp85 per kilogram. Kenaikan ini mulai berlaku pada bulan Februari tahun depan. (AFR).



-----
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983″, hal 81. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003