PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Kunjungan Resmi Perdana Menteri Belanda

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Senin, 31 Oktober 1988 --- Pukul 09.00 pagi ini Presiden dan ibu soeharto menyambut kunjungan resmi perdana Menteri Belanda
Dan Nyonya Lubers di Istana Merdeka. PM Ruud van lubers yang disertai oleh sejumlah besar pengusaha Belanda, selain oleh pejabat-pejabat tinggi Negara itu, secara resmi akan berada diindonesia sampai tanggal 3 November.

Sebelum mengadakan pembicaraan resmi dengan PM Ruud van lubers, Kepala Negara mengadakan pertemuan dengan para pengusaha Belanda yang turut serta dalam rombongan Perdana Menteri Belanda itu. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 45 menit itu Presiden menguraikan secara panjang lebar mengenai Strategi pembangunan Indonesia dan peluang-peluang apa yang dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha Belanda di negeri ini. Presiden juga menjelaskan tentang pengaruh dari perubahan nilai sejumlah mata uang asing terhadap pembayaran utang luar negeri Indonesia.

Pukul 10.45, setelah pertemuan para pengusaha Belanda, Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan resmi dengan PM Ruud van lubers di Ruang Jepang, Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut kepala Negara didampingi oleh Menteri Luar Negeri Ali Alatas dan Menteri/sekretaris Negara Moerdiono, sementara Perdana Menteri Belanda didampingi oleh Menteri Luar Negeri H van den Broek.
Pembicaraan antara kedua Pemimpin itu tidak hanya terbatas pada hubungan dan kerjasama Bilateral, tetapi juga mencakup persoalan-persoalan regional dan internasional. Menyangkut masalah bilateral, keduanya menyatakan keyakinan mereka bahwa hubungan antara kedua Negara telah berjalan dengan baik selama ini dan masih banyak hal yang dapat ditingkatkan kepada tamunya, Presiden Soeharto menjelaskan tentang Pancasila dalam kaitan Stabilitas. Atas pernyataan PM Ruud van lubers, Presiden juga menguraikan tentang PKI, sebagai bahaya laten bagi bangsa Indonesia, dan tahanan-tahanan PKI.

PM Ruud van lubers Menilai terbukannya Peluang untuk meningkatkan hubungan dalam bidang industry dan perdangangan antara kedua negara.  Namun demikian, dalam pembicaraan pagi ini, belum ada hasil konkrit yang memperinci peningkatan tersebut. PM Ruud van lubers juga menawarkan bantuan apa yang dapat dilakukannya dalam hubungan dengan pameran Indonesia di Amerika Serikat.

Untuk menghormati kunjungan PM dan nyonya van Lubers, malam ini Presiden dan ibu soeharto menyelegarakan jamuan makan kenegaraan diistana Negara. Dalam kata sambutannya, Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa  peluang dan kemampuan bangsa-bangsa di dunia untuk mengejar pertumbuhan ekonomi tidak sama. Negara-negara yang tengah membangun telah mengerahkan segala kemauan dan kemampuannya untuk memajukan dirinya, membuat sejahtera kehidupannya, sekaligus mencoba mengejar ketertinggalannya dari Negara-negara industri maju. Namun ada sejumlah factor yang saling menjalin yang mengakibatkan ketimpangan antara Negara industri maju dengan Negara yang sedang membangun, bukannya menyempit melainkan tambah lebar. Inilah gambaran umum keadaan dunia kita sekarang, demikian ditandaskan Presiden, yang jika tidak segera diatasi secara global akan membuat dunia kita terasa resah.


Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo