PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Harapan Presiden Soeharto Dalam Mempertahankan Pancasila Serta Memperkuat Stabilitas Politik

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Selasa, 14 Oktober 1969 --- Presiden Soeharto dalam amanatnya pada pembukaan konfrensi kerja para gubernur seluruh Indonesia di Istana Negara mengharapkan agar pemilihan umum nanti dapat menjamin dipertahankanya Pancasila dan UUD 1945. Ia juga mengharapkan agar pemilihan umum tidak akan mengganggu kelancaran pelaksanaan Pelita dan sekaligus menuju pederhanaan struktur politik untuk lebih memperkuat stabilitasi politik. Oleh karena itu yang menjadi perhatian sekarang ini ialah bagaimana mengamankan dan menyusun pemilihan umum itu baik ditinjau dari segi perundang-undangan, pembiyaan maupun persiapan-persiapan lain. Presiden juga meminta agar para gubernur memberikan gambaran yang jelas mengenai persoalan-persoalan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi di daerah masing-masing, baik mengenai masalah pemerintahan pada umumnya. Kemudian Presiden menginstruksikan semua gubernur untuk menghentikan segala macam pungutan liar di daerahnya yang selama ini dengan segalah macam pungutan liar di daerahnya yang selama ini dilakukan dengan segala macam dalih.

Dalam menghadapi lebaran yang akan datang Presiden Soeharto menginstruksikan PN Industri Sandang untuk membuka toko sandang murah selama 40 hari. Toko sandang murah tersebut diminta untuk menjual barang-barang sandang tanpa keuntungan, yakni harga pabrik ditambah biaya adimistrasi. Demikian oleh Dirut PN Industri Sandang, Maryadi.

Secara berturut-turut malam ini Presiden Soeharto mengadakan pertemuan konsultasi dengan NU, PNI dan Parkindo. Dalam konsultasi ini NU diwakili oleh KH Idham Chalid, HM Subchan ZE, HA jaichu, Djamaludin Malik, Imron Rosyadi SH, KH Masjkur, Yusuf Hasyim, dan H Nuddin Lubis. Sementara itu pimpinan PNI yang hadir adalah Hardi SH, Isnaeni, Hadisubeno, Abdul Majid, Usep Ranawidjaja, Budi Juwono, Abadi, dan Hardjantho. Parkindo diwakili oleh Melathon Siregar, JCT Simorangkir, Drs. Manasuma, Sabam Siarit dan Victor Matondang SH. Dalam pertemuan tersebut telah dibahas masalah pemilihan umum, terutama yang menyangkut masalah crucial point dalam RUUnya  yang sampai saat ini masih dalam pembicaraan di DPR-GR. Dalam kesempatan ini Presiden menegaskan bahwa pemilihan umum harus dapat menjamin tegaknya Pancasila dan UUD 1945, dan dijelaskan pula pentingnya masalah pemilihan umum dalam rangka menciptakan stabilitas politik yang juga tidak boleh dipisahkan dari pelaksanaan Pelita.