PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Meneruskan Tradisi yang di Mulai Sejak Tahun 1967

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,,
RABU, 16 AGUSTUS 1972 --- Meneruskan tradisi yang dimulainya sejak tahun 1967, hari ini Presiden Soeharto menyampaikan pidato kenegaraan di depan sidang DPR, dalam rangka memperingati ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan. Ada beberapa initisari yang perlu dipetik dari pidato kenegaraan tersebut. Pertama, Presiden mengumumkan berlakunya Ejaan Yang Disempurnakan mulai 17 Agustus 1972. Menurut Presiden ejaan yang disempurnakan itu memerlukan penyesuaian dan untuk menghindarkan biaya besar bagi pemerintah atau masyarakat, maka pelaksanaanya dilakukan secara bertahap melalui suatu masa peralihan. Kedua, Presiden menyerukan kepada orang tua untuk lebih memperhatikan masalah bahaya narkotika, ganja, dan morfin. ia juga menyerukan para remaja untuk menjauhkan diri dari bencana ini. Ketiga, Presiden berpendapat bahwa penanaman modal asing adalah bermanfaat bagi pembngunan, meskipun ini tidak berarti kita menjual diri. Sejak tahun 1969/1970 bantuan itu digunakan untuk kepentingan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan, dan tidak satu sen pun dari bantuan itu yang digunakan untuk keperluan konsumtif. Keempat, pembangunan  ekonomi tidak dengan sendirinya mendatangkan keadilan sosial, tetapi tanpa pembangunan ekonomi, keadilan sosial merupakan suatu lamunan. Dalam hubungan ini, memaksakan keadilan sosial dalam suasana keterbelakangan ekonomi sama dengan membagi rata kemeralatan. Kelima, data empiris mempelihatkan bahwa keadaan ekonomi kita dewasa ini jauh lebih baik dari pada 6 atau 7 tahun yang lalu. Sampai pada tahun ketiga Repelita I, dalam bidang moneter, keuangan, dan perdagangan, kita dapati kenyataan-kenyataan menurunya laju inflasi, adanya kenaikan dalam pengeluaran pembangunan pemerintah melalui APBN dengan rata-rata 15%tiap tahun. Demikian juga kenaikan dalam penerimaan ekspor dengan rata-rata 15% tiap tahun dan kenaikan dalam mobilisasi dana-dana dalam negeri melalui deposito, Tabanas, dan Taska. Keenam, kebijaksanaan pemerintah dalam tahun ketiga Repelita I (1971/1972) tetap diarahkan pada usaha peningkatan pembangunan dengan mempertahankan stabilitas. Sebagai hasil daripada pelaksanaan kebijaksanaan tersebut, maka selama tahun 1971/1972 harga-harga memperlihatkan perkembangan yang mantap.

Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Soeharto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo