PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Empat orang Inspektur Jenderal Pembangunan dilantik oleh Presiden Soeharto

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,,
Selasa, 23 Juli 1974. --- Empat orang  Inspektur Jenderal  Pembangunan  ( Irjenbang) dilantik oleh Presiden  Soeharto   dalam suatu  upacara yang  berlangsung  di Bina Graha  mulai jam 09.00 pagi ini. Keempat Irjenbang  yang dilantik itu adalah E. Soekasah  Somawidjaja,Marsdya, Sutopo, Mayjen.Sedjono Humardani, dan Mayjen. dr. Soedjono. Dalam pidato  pelantikannya, Kepala Negara mengatakan bahwa tanggung jawab moral  yang sangat  berat  yang dipikul  oleh Pemerintah termasuk para pejabat, pegawai  negeri  dan pamong  desa, adalah  tanggungjawab kepada  rakyat,yang memiliki uang dari cucuran  keringatnya.Oleh  sebab itu  demikian Presiden.Salah satu  segi  penting  untuk mewujudkan tanggungjawab kepada  rakyat  adalah  melalui pengawasan, yaitu  dengan  mengawasi  apakah  setiap  rupiah  yang berasal  dari keringat  rakyat  itu benar-benar  digunakan  sesuai dengan  rencana  semestinya.
Dikemukakan pula  oleh Kepala  Negara  bahwa  tangungjawab  yang  besar terhadap  pembangunan itulah  yang mendorongnya  selaku  Presiden/ Mandataris  MPR untuk  secara langsung  mengawasi  proyek-proyek  pembangunan  itu dengan bantuan  Wakil  Presiden.  Selanjutnya , mengenai  tugas  para Irjenbang, Presiden  Soeharto mengatakan  bahwa mereka  mengadakan  pengawasan  secara khusus  apakah  biaya  pembangun tiap-tiap proyek telah telah benar-benar di gunakan  sesuai  dengan  rencana  semula.
Setelah upacara pelantikan  para Irjenbang  itu selesai. Presiden Soeharto di tempat  yang sama telah menyerahkan naskah Negara Kertagama kepada menteri pendidikan dan kebudayaan, Sjarif Thajeb, untuk disimpan  di Museum  pusat  agar dapat dipelajari  dan diketahui  oleh masyarakat umum. Dalam sambutan singkatnya Presiden Soeharto menyatakan bahwa penyerahan naskah ini merupakan penyerahan simbolis. Hal ini karena, Demikian Presiden,pemerintah Belanda telah berjanji untuk  mengembalikan  semua  benda  bersejarah  milik bangsa Indonesia yang bersejarah yang selama ini disimpannya.
Selesai  acara penyerahan naskah  Negara Kertagama,  Presiden  Soeharto  memimpin  sidang  kabinet  terbatas  bidang  Kesra  yang  berlangsung  mulai pukul  10.00 pagi  ini di Bina  Graha
.Sidang antara lain 
 Dilaporkan oleh Menteri Subroto bahwa sebagai tanggapan atas anjuran Presiden Soeharto beberapa waktu yang lalu. FBSI kini telah membentuk dewan pengurus daerah di 23 provinsi. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu yang lalu Kepala Negara menganjurkan agar dalam perusahaan-perusahaan dibentuk serikat-serikat buruh.
Dalam pembinaan ketenagakerjaan ini, Pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan dalam menyelesaikan perselisihan perburuhan. Dalam hubungan ini Kepala Negara menggariskan agar pengaturan-pengaturan dalam bidang ketenaga kerjaan benar-benar dilandaskan pada Pancasila, sehingga kaum buruh dan majikan dapat bertenggang rasa.
 
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo