PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Balasan Surat Kepercayaan Untuk Presiden Soeharto.

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
SABTU, 21 JUNI 1975

Bertempat di Istana Merdeka, pukul 09,00 pagi ini Presiden Soeharto menerima surat kepercayaan Duta Besar Pakistan Yang baru, S Iqbal Hosein. Dalam pidato penyerahan surat kepercayaannya, Duta besar Hosein antara lain mengatakan bahwa Pakistan dan Indonesia mempunyai aspirasi yang sama dalam hal memajukan nasib rakyatnya.  Dalam hal ini kedua negara telah menempuh banyak kemajuan dalam bidang ekonomi, sehingga menempatkan keduanya dalam tempat yang layak didalam masyarakat bangsa-bangsa di dunia. Ditegaskannya pula bahwa pembentukan IPECC merupakan manifestasi nyata dari keinginan yang memperkuat hubungan ekonomi dan kebudayaan antara kedua bangsa.

Dalam pidato balasannya, Kepala Negara mengatakan bahwa usaha pembangunan sesuatu bangsa  sepenuhnya tergantung pada kemampuan dan kemauan bangsa itu sendiri. Tetapi kita tidak menutup mata akan perlu dan pentingnya kerjasama antar bangsa, khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam hubungan ini. Indonesia dan Pakistan telah mempunyai IPECC sebagai lembaga kerjasama ekonomi dan kebudayaan yang mengikat kedua negara. Presiden Soeharto yakin telah bahwa Indonesia dan Pakistan akan berusaha keras agar IPECC makin berfungsi dan dapat memenuhi cita-cita serta memperkuat hubungan persahabatan kedua bangsa.

Satu jam kemudian, di tempat yang sama, Presiden Soeharto melantik Letjen. (Pol.) Sukahar dan Letjen Kharis Suhud masing-masing sebagai Duta Besar RI untuk Rumania dan Muangthai. Pada kesempatan itu Kepala Negara antara lain mengamanatkan bahwa kita wajib berusaha membentuk Asia Tenggara yang berwajah baru, yaitu AsiaTenggara yang mengenal, percaya dan bertanggungjawab kepada dirinya sendiri. Asia tenggara yang mengenal, baru itu bukan untuk membentuk kekuatan baru di dunia, melainkan untuk memberikan sumbangan kepada perdamaian dunia dan kemajuan umat manusia.

Kepala Negara juga menegaskan bahwa berakhirnya perang Indo-Cina harus dimanfaatkan semua bangsa di dunia untuk menyongsong zaman baru dengan saling pengertian, saling percaya, dan kerjasama. Hanya dengan jalan itulah akan tercipta perdamaian dan stabilisasi yang membuka kesempatan bagi pembangunan yang sesuai dengan keinginan rakyat masing-masing.

Siang ini, di Istana Merdeka. Presiden Soeharto bersama Menteri Perdagangan Radius Prawiro dan Menteri Perhubungan Emil Salim telah membahas masalah peningkatan armada nasional. Peningkatan armada nasional telah menjadi suatu kebutuhan yang mendesak, mengingat adanya peningkatan produksi barang-barang di dalam negeri dan penyaluran ke seluruh nusantara.

Publikasi, Lita.SH