PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Jejak Langkah, 26 Juli Sekian Tahun Yang Lalu

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,

Rabu, 26 Juli 1967
Pejabat Prssiden mengatakan dihadapan para peserta musyawarah kerja anatar pemerintah pusat dan para pejabat daerah bahwa pemerintah menyadari bahwa kebutuhan daerah sangatlah besar, dan sejauh meungkin berusaha untuk memenuhinya. Namun pemerintah menyadari pula bahwa masih terdapat kecenderungan dikalangan penguasa didaerah untuk terlalu banyak campur tangan dalam pelbagai macam kegiatan ekonomi, sehingga tidak sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah pusat.

Sabtu, 26 Juli 1969
Presiden Soeharto mengirimkan telegram kepada rakyat Irian Barat melalui Mendagri Amir Machmud yang sedang berada disana. Dalam telegram tersebut Presiden menyerukan agar rakyat Irian Barat meneruskan persatuan dan kesatuan yang dewasa ini telah diperlihatkan  oleh rakyat di kabupaten-kabupaten, dimana Pepera sudah diselenggarakan. Dalam telegram tersebut Presiden Soeharto juga mengungkapkan keyakinannya bahwa dari apa yang ditunjukkan oleh rakyat Irian Barat di Kabupaten Merauke, Jayawijaya dan Paniai melalui wakil-wakilnya dalam Dewan Musyawarah Kabupaten tersebut, dapat diartikan bahwa rakyat Irian Barat secara keseluruhannya tetap ingin merupakan bagian mutlak dari NKRI.

Selasa, 26 Juli 1977
Menteri Kehakiman Mochtar Kusumaatmadja mengahdap kepada Presiden Soeharto di Bina Graha untuk melaporkan hasil Konferensi Hukum Laut di New York. Dalam penjelasannya Menteri Kehakiman menerangkan bahwa Wawasan Nusantara telah maju setahap dengan adanya pengakuan de facto dari negara-negara maritim dan maju di Konferensi Hukum Laut. Jadi dukungan yang diperoleh bukan saja dari negara-negara tetangga, tetapi juga dari negara-negara maju yang dipelopori oleh Amerika Serikat untuk negara-negara Barat dan Uni Soviet untuk negara-negara Timur. Formalnya akan dituangkan dalam suatu konvensi pada sidang berikutnya di Jenewa tanggal 28 Maret 1978.

Rabu, 26 Juli 1978
Presiden Soeharto mengatakan sampai akhir Repelita II Indonesia telah membangun 52.000 gedung SD baru, dan tambahan ruang belajar yang telah ada yang ribuan jumlahnya, lengkap dengan peralatan dan buku-bukunya. Sehubungan dengan itu telah diangkat guru-guru baru sebanyak 295.000 orang termasuk guru-guru agama. Meskipun demikian baru 85% dari jumlah seluruh anak-anak kelompok umur sekolah yang dapat tertampung dalam sekolah-sekolah dasar yang ada. Demikian dikatakan pada acara Kongres Guru-guru sedunia ke-27 di Balai Sidang Senayan Jakarta yang diikuti oleh para utusan dan peninjau dari 57 negara.

Senin, 26 Juli 1982
Presiden dan Ibu Soeharto meresmikan penggunaan beberapa perelngkapan baru RSGS. Unit-unit yang diresmikan itu adalah radiodiagnostik, kedokteran nuklir, radioterapi, apotik dan beberapa klinik. 

Penyusun : Gani Khair