Sabtu, 18
September 1977 --- Bertempat di
Istana Merdeka, pada pukul 09.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima surat kepercayaan dari duta besar Uni Soviet
yang baru, Ivan Fadeavic Shpedko. Dalam balasannya terhadap Duta Besar Shpedko,
Kepala Negara mengatakan bahwa dengan tetap mempertahankan dasar-dasar dan arah
kami sendiri, dalam mambangun masa depanya, Indonesia membuka diri dan ingin
menggunakan setiap kesempatan untuk mengembangkan kerjasama dengan dunia luar.
Oleh karena itu Indonesia menyambut baik keinginan Uni Soviet untuk
mengembangkan hubungan baik dengan Indonesia atas dasar saling menghormati
kedaulatan, persamaan hak, saling menguntungkan dan tidak mencampuri urusan
dalam negeri masing-masing.
Setelah menerima
surat kepercayaan dari Duta Besar Uni Soviet, selanjutnya, bertempat di Istana
Negara, Presiden Soeharto melantik enam orang duta besar baru Indonesia. Mereka
adalah Duta Besar RIBN Djajaningrat (untuk Uni Soviet dan Mangolia), Duta Besar
Mayjen. Nurmathias (untuk Australia), Duta Besar RM Sunarso Wongsonegoro (untuk
Vatikan), Duta Besar HRP Mohammad Noer (untuk Prancis), Duta Besar Raden Heman
Benny Mochtan (untuk Selandia Baru), dan Duta Besar Mayjen. (Pol.) Awaludin
Djamin (untuk Jerman Barat).
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo