SELASA, 27 JUNI 1978
Tahap kedua pembicaraan tidak resmi antara Presiden Soeharto dan PM Lee Kuan Yew dilanjutkan pagi ini di Bedugul, Bali. Setelah mendapat briefing dari Presiden mengenai pembicaraan yang dilakukannya dengan PM Lee, Menteri/Sekretaris Negara Sudharmono, mengatakan bahwa masalah bilateral yang dibicarakan menyangkut kerjasama ekonomi antara kedua negara, seperti dalam pembangunan Batam, dan penanaman modal Singapura di Indonesia. Dalam hal ini telah dibahas mengenai kelambanan didalam pelaksanaan keinginan Singapura itu, yang terhambat oleh persoalan-persoalan teknis. Dicapai kesepakatan untuk membicarakan hal ini lebih lanjut dalam pembicaraan-pembicaraan yang lebih bersifat teknis.
Ditambahkan oleh Sudharmono bahwa kalau dalam menghadapi satu masalah belum bisa diketemukan kesamaan pandangan, maka masing-masing harus mengerti. Namun diluar usaha-usaha konsolidasi kedalam, ASEAN bisa mengembangkan kerjasama dalam banyak bidang.
Sementara itu PM Lee Kuan Yew mengatakan bahwa ia melihat harapan yang semakin baik bagi kerjasama Singapura-Indonesia dan antara sesama negara ASEAN. Dikatakannya bahwa ia mempunyai pandangan yang hampir bersamaan dengan Presiden Soeharto mengenai masalah-masalah internasional yang menyangkut kepentingan ASEAN, yaitu tentang perlu adanya jaminan keamanan bagi pelaksanaan pembangunan.
Publikasi, Lita.SH