PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Kunjungan Kerja Presiden dan Ibu Soeharto di Banda Aceh Menghadiri Upacara Peresmian Berbagai Proyek Pembangunan yang diadakan di Desa Lamgugup.

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
RABU, 27 MEI 1992

Presiden dan Ibu Soeharto hari ini melakukan kunjungan kerja sehari di daerah istimewa Aceh setiba di Banda Aceh, Presiden dan Ibu Soeharto menghadiri upacara peresmian berbagai proyek pembangunan yang diadakan di desa Lamgugup. Proyek-proyek yang diresmikan itu adalah proyek pengendalian sungai Krueng, Aceh, bendungan irigasi, Beuracan, sembilan unti PLTD, dan proyek listrik masuk desa untuk 708 desa Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Keseluruhan proyek itu bernilai Rp 270,3 miliar.

Kemudian Kepala Negara melakukan temuwicara dengan para petani setempat. Presiden antara lain membantah bahwa masyarakat Aceh pernah di anak-tiri-kan. Dikatakannya bahwa kemampuan negara saat itu belum mencukupi, sehingga belum mampu membangun Aceh secara keseluruhan. Kita mengumpulkan kemampuan dulu, baru kemudian membangun. Jadi bukan berarti bahwa pemerintah pusat hanya mengeruk kekayaan alam Aceh.

Dalam kunjungan di Aceh kali ini, Presiden Soeharto menghadiahkan sepuluh ribu kaset berisi rekaman lagu-lagu perjuangan kepada semua pesantren di Daerah Istimewa Aceh. Pita kaset yang khusus diberikan untuk Aceh itu pada sampulnya tertulis pesan Kepala Negara: “Teruntuk Saudaraku Tercinta, sebangsa dan setanah air Indonesia di Propinsi Aceh”, pesan yang tertulis di dalamnya antara lain adalah; “Bangsa yang besar adalah bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta menghargai jasa-jasa pahlawannya, mencintai tanah air, dan bangsanya, Indonesia”. Pesan tersebut didahului dengan kalimat “Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh” dan diakhiri dengan “Tertanda Haji Muhammad Soeharto”.

Pada cara yang sama, Ibu Tien Soeharto, selaku ketua Yayasan Dana Gotongroyong Kemanusiaan, menyerahkan bantuan sebesar Rp 58 juta untuk korban bencana alam gelombang pasang yang terjadi pada tanggal 11 Mei yang lalu di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Publikasi, Lita.SH