Presiden Soeharto Peringati Hari ABRI di Tol Jagorawi[1]
MINGGU, 5 OKTOBER 1980, Pagi ini Presiden
Soeharto bertindak sebagai Inspektur Upacara pada peringatan hari ulang
tahun ABRI yang ke-35 yang dipusatkan di jalan tol Jagorawi. Peringatan
hari ulang tahun ABRI kali ini merupakan upacara terbesar yang pernah
diselenggarakan, dengan menggelarkan kekuatan ABRI.
Salah
satu acara yang menarik adalah peragaan terjun bebas dari ketinggian
12.000 kaki oleh 40 orang anggota Kopassandha. Begitu mereka mendarat
dalam jarak lebih kurang 20 meter dari tribun kehormatan, salah seorang
dari mereka menyematkan wing kehormatan ke dada Presiden, sementara yang
lainnya menyampaikan rangkaian bunga anggrek kepada Ibu Soeharto.
Kepala Negara dalam amanatnya antara
lain mengatakan bahwa dalam zaman pembangunan masyarakat modern,
kemanunggalan ABRI dan rakyat harus tetap kita pertahankan. Karena
itulah, gerakan ABRI masuk desa yang kini sedang kita galakkan lagi
merupakan bagian yang penting untuk memperkuat kemanunggalan ABRI dan
rakyat itu. Apapun yang dikerjakan ABRI dalam gerakan masuk desa ini
yang paling utama adalah agar rakyat merasa benar-benar tenteram
hatinya. Pendek kata, demikian ditegaskan Presiden, ABRI harus tetap
berada di hati rakyat dan dicintai rakyat, karena pada rakyat itulah
kekuatan ABRI. (AFR).
[1]
Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret
1983″, hal 343-344. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI,
Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.