SENIN, 21 MEI 1979
Presiden Soeharto pagi ini di Bina Graha menerima Pengurus Pusat MUI yang dipimpin oleh prof. Dr. Hamka. Selain Buya Hamka, hadir pula pimpinan MUI lainnya, seperti H Hasan Basri, H Sudirman, H Syukri Gazali, dan H Amiruddin Siregar. Dalam pertemuan yang berlangsung selama setengah jam itu telah dibahas masalah liburan puasa bagi murid-murid sekolah serta persoalan Komisi Pembaharuan Pendidikan.
Kepada pimpinan MUI Kepala Negara menjelaskan bahwa pada prinsipnya murid sekolah mendapat liburan selama bulan puasa, akan tetapi liburan itu tidak penuh satu bulan. Dikatakannya bahwa dengan tidak meliburkan sekolah secara penuh pada bulan puasa, Pemerintah sama sekali tidak bermaksud untuk mensekulerkan rakyat.
Obahorok Kepala Suku Dani dari Lembah Baliem, Irian Jaya, pukul 10.00 pagi ini diterima Presiden Soeharto di Bina Graha. Obahorok dan rombongannya datang dengan membawa seperangkat panah (sebuah busur lengkap dengan seikat anak panah), sebuah kampak batu dan dua senjata khas Irian Jaya, sebagai oleh-oleh untuk Kepala Negara.
Dalam ramah tamah, Presiden berpesan agar penduduk Irian Jaya tetap mempertahankan makanan pokok mereka, tetapi gizinya diusahakan untuk dapat ditingkatkan. Dianjurkannya agar rakyat disana menanam palawija dan tanaman lainnya.
Pada kesempatan itu Kepala Negara banyak bertanya kepada Obahorok mengenai keadaan rakyat pedalaman Irian Jaya. Antara lain Presiden menanyakan tentang rakyat yang masih menggunakan koteka, karena biaya pergantian pakaian masih dirasakan berat.
Publikasi, Lita.SH