PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Jejak Langkah Pak Harto 28 April 1967 - 1988

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
Jumat, 28 April 1967

Pejabat presiden/Menpangad Jenderal Soeharto telah memberikan amanatnya pada rapat Pangdam seluruh Indonesia di Aula Depad, Jakarta. Jenderal Soeharto antara lain menjelaskan tentang landasan idiil, konstitusional, srtuktural serta operasional dari Kabinet Ampera. Dalam hubungan Pejabat Presiden menggariskan tentang peranan ABRI umumnya dan TNI-AD khususnya ikut serta mengamankan Dwi Dharma dan Catur Karya Kabinet Ampera.

Senin, 28 April 1975

Presiden Soeharto jam 10.00 pagi ini menerima kunjungan Andrew Peacock, anggota parlemen dan salah seorang tokoh terpenting partai oposisi Australia, Partai Liberal.Dalam sistem politik Australia, Peacock adalah Menteri Luar Negeri dari kabinet “bayangan”. Disamping masalah-masalah bilateral Indonesia-Australia, dalam pertemuan itu juga telah dibicarakan masalah-masalah regional, perkembangan di Indocina, Papua Nugini,  dan kemajuan pembangunan yang sedang berlangsung di Indonesia. Usai pertemuan, kepada para wartawan, Peacock juga mengungkapkan kegembiraannya dapat bertemu dengan Presiden.

Rabu, 28 April 1976

Presiden Soeharto pagi ini meresmikan pemakaian gedung utama pusat pemerintahan DKI Jakarta. Dengan ketinggian 110,80 meter, gedung ini merupakan gedung yang tertinggi di Indonesia. Pembangunannya dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ada di lingkungan DKI sendiri.

Dalam sambutannya Kepala Negara mengatakan bahwa menyelesaikan sebuah proyek adalah prestasi.Tetapi tugas kita tidak berhenti disini.Setiap proyek yang selesai kita bangun harus kita pelihara dan kita rawat sebaik-baiknya. Terus terang, kata Kepala Negara, kita harus berani mengakui kekurangan kita yang sangat buruk adalah bahwa kita kurang memiliki perhatian untuk memelihara apa yang telah kita bangun dengan susah payah. Sudah tiba waktunya kita akhiri keganjilan ini, demikian ditandaskannya.

Kamis, 28 April 1977

Menteri Hankam/Pangab M Panggabean hari ini diterima Presiden Soeharto di Bina Graha, Jakarta.Dalam pertemuan ini menteri telah melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke Sumatera Utara. Dalam kunjungan kerja itu ia telah meneliti persiapan-persiapan Jambore Nasional Pramuka di Sibolangit yang menurut rencana akan dilaksanakan pada tanggal 3 sampai dengan tanggal 10 Juli mendatang. Pada kesempatan itu ia menyerahkan kepada Kepala Negara titipan rakyat Tapanuli Utara berupa pucuk surat dan sehelai kain ulos adat. Ulos adat itu, menurut Menteri Panggabean, melambangkan adanya kesatuan hati antara rakyat Tapanuli Utara dengan Presiden Soeharto, sekalipun tempat tinggal mereka berjauhan.

Hari ini Presiden Soeharto menerima para pimpinan organisasi peserta pemilihan umum di Bina Graha.Pertemuan dengan ketiga OPP ini dilakukan secara terpisah.Pimpinan PPP H Nuddin Lubis dan Ketua PDI Usep Ranawidjaja dalam pertemuan itu menyatakan keberatan mereka terhadap keputusan pemerintah mengenai tidak bisanya ditandatanganinya Formulir CA 1 oleh para saksi.Sehubungan dengan itu Presiden mengatakan bahwa perubahan keputusan tersebut tidak mungkin lagi dilakukan, karena sempitnya waktu dan alasan teknis lainnya. Namun setelah selesai pertemuan itu, Ketua PPP dan Ketua PDI membenarkan bahwa para saksi Parpol dan Golkar tidak perlu menandatangani Formulir CA 1a , karena waktu yang sempit. Tetapi masalah ini akan dibahas dalam pleno masing-masing partai lebih dahulu. Menurut Manteri/Sekretaris Negara Sudharmono dengan demikian yang ditandatangani hanyalah berita acara dan Formulir CA. Dikemukakan pula oleh Sudharmono bahwa Presiden Soeharto telah memberikan jaminannya bahwa pemungutan suara dan perhitungan suara akan betul-betul berlangsung secara jujur. Ketua Golkar Amir Murtono selesai diterima Presiden Soeharto mengatakan bahwa Golkar memerlukan informasi yang final mengenai Formulir CA 1, tetapi Golkar tidak mempermasalahkan Formulir tersebut.

Gubernur Bali Soekarmen hari ini di Gedung Gubernuran telah menyerahkan beasiswa Super Smart kepada 37 siswa STM dan SMEA seluruh Bali.Pada saat penyerahan itu, Gubernur menyatakan bahwa pemberian beasiswa tersebut menunjukkan bahwa Presiden Soeharto memberikan perhatian yang sangat besar kepada masalah perkembangan pendidikan di Indonesia.Mengenai diberikannya beasiswa Super Smart bagi sekolah kejuruan, Gubernur Bali mengatakan bahwa pemerintah menyadari bahwa tenaga-tenaga yang dihasilkannya merupakan kebutuhan yang mendesak bagi Negara kita.

Presiden Soeharto hari ini telah menyetujui permohonan Penanaman Modal Asing (PMA) PT Poleko Indonesia Chemicals yang berkedudukan di Jakarta.Perusahaan itu mempunyai pertimbangan saham 60% pihak asing dan 40% dari Indonesia.Dalam waktu 6 tahun mendatang, saham pihak Indonesia dapat ditingkatkan menjadi 51%.

Sabtu, 28 April 1979

Pukul 10.00 pagi ini Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan empat mata dengan Wakil Presiden Mesir, Muhammed Hosny Mubarak, di Istana Merdeka.pembicaraan itu berlansung selama satu jam sepuluh menit. Masalah apa yang dibahas dalam pertemuan itu tidak diketahui, karena kedua belah pihak tidak mengeluarkan sesuatu pertanyaan. Tetapi yang jelas adalah bahwa dalam pertemuan tersebut Wakil Presiden Hosny Mubarak menyampaikan surat pribadi Presiden Anwar Sadat kepada Presiden Soeharto. 

Selasa, 28 April 1981

Pagi ini presiden Soeharto memimpin sidang kabinet paripurna yang berlangsung di Gedung di Sekretariat Kabinet.Pada sidang itu para menteri telah memberikan laporan atas kegiatannya secara terbuka dan jelas.

Sebagai hasil sidang hari ini, kabinet sependapat bahwa dalam sidang ekonomi tercipta satu kemantapan dalam pelaksanaan pembangunan yang mempunyai prospek baik bagi kelanjutan pembangunan itu sendiri. Di bidang keamanan diakui adanya masalah keamanan di sana sini dalam skala kecil, yang bersifat gangguan lokal. Perkembangan Internasional dinilai tidak menentu, akan tetapi pengaruhnya terhadap Indonesia, bagi dalam bidang ekonomi maupun politik, dapat dikendalikan, sehingga kita tidak hanyut dalam arus negatif Internasional. 

Rabu 28 April 1982

Presiden dan Ibu soeharto hari ini tiba di Batujai, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Disini Presiden meresmikan bendungan dan irigasi Batujai, yang merupakan proyek untuk mengendalikan dan memanfaatkan air Kali Panujak yang selalu meluap di musim hujan. Dengan selesainya sebagian proyek ini, maka sebagian sawah tadah hujan di daerah ini dapat dijadikan sawah yang berpengairan baik, sehingga panen pun dapat menjadi dua kali setahun. Apabila proyek ini nanti selesai seluruhnya, tidak kurang dari 3.500 hektar sawah akan dapat diairi. Dalam kata sambutannya, Kepala Negara antara lai n mengingatkan bahwa hanya dengan irigasi saja, produksi pertanian belum dapat ditingkatkan secara maksimal.Dikatakannya bahwa penyediaan irigasi yang baik itu hanya merupakan penyediaan salah satu unsur pokok intensifikasi pertanian. Unsur-unsur lainnya, seperti yang terkandung dalam system Panca Usaha, adalah penggunaan bibit unggul, pengguanaan pupuk, penggunaan obat-obat hama, dan cara bertanam yang baik. Oleh karena itu Presiden menganjurkan para petani yang tanahnya telah memperoleh pengairan, untuk benat-benar melaksanakan Insus, atau melaksanakan intensifikasi dengan bekerjasama secara berkelompok. Demikian Presiden. 

Kamis 28 April 1983

Kepala Negara telah memberikan persetujuannya atas pembentukan Institut Aenorotika dan Astronotika Indonesia (IAAI). Demikian dikemukakan oleh Menteri Riset dan Teknologi, BJ Habibie, ketika ia bersama pimpinan IAAI lainnya diterima Kepala Negara di Bina Graha pagi ini. Ikut mendampingi Habibie dalam pertemuan itu adalah Kasau, Marsdya. Sukardi, Ketua Lapang, Marsda. (Purn.) Sunaryo, Marsma. (Purn.) Urip Kadirun, dan Marsekal ashadi tjahajadi.

IAAI adalah salah satunya Organisasi Kedirgantaraan di Indonesia dan bersifat swasta. Organisasi ini, yang merupakan organisasi sejenis keempat di Asia, untuk pertama kali, akan dipimpin oleh Menteri Riset dan Teknologi. 

Selasa 28 April 1987

Presiden merasa prihatin atas terjadinya gempa bumi di Tapanuli Utara yang telah menimbulkan kerugian bagi daerah dan masyarakat setempat.Dalam hubungan ini Kepala Negara mengharapkan agar rakyat yang dilanda musibah supaya tetap tabah menghadapi ujian yang berat.

Demikian dikatakan oleh Ketua Presidium Harian Dewan Pembina Golkar, M Panggabean, setelah menghadap Presiden Soeharto di Bina Graha pagi ini. Dikatakannya pula bahwa Kepala Negara akan mengirimkan team, dibawah pimpinan Menteri Sosial, yang kan menilai akibat gempa tersebut. 

Kamis 28 April 1988

Pukul 09.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima Menko Polkam Sudomo di Bina Graha.Sudomo menghadap Kepala Negara untuk menyampaikan laporan tentang kegiatan-kegiatannya. Usai menghadap, ia meminta kepada masyarakat yang mengetahui adanya penyusupan unsur PKI kedalam tubuh pemerintahan agar melaporkan kepada Kopkamtibdan tidak membeberkannya secara terbuka. Diakuinya bahwa PKI tetap merupakan bahaya latent, sehingga sekitar 33.000 orang tahanan Golongan B bekas anggota PKI yang telah dibebaskan itu tetap diawasi terus.

Penyusun Intarti