Memperingati hari lahir Presiden RI ke 2, Jenderal Besar HM.Soeharto, masyarakat Wonogiri yang dimotori mantan Bupati Wonogiri H.Begug Purnomosidi selengarakan pagelaran wayang kolaborasi oleh sembilan dalang dalam tiga panggung sekaligus.
Pagelaran wayang kolaborasi yang akan diselenggarakan semalam suntuk ini mengambil lakon (cerita) Wirotho Purwo, mengisahkan kembalinya Pandawa dari pengasingan dan persembunyian akibat kalah dadu, Menurut H. Begug Purnomosidi, ini menyimbulkan kemunculan keluarga Cendana dalam panggung politik nasional secara terbuka.
Rangkaian acara peringatan hari lahir HM.Soeharto ini dimulai pada hari Senin pagi (8/6/2015) dengan peresmian Padepokan HM.Soeharto oleh H. Begug Purnomosidi bertempat di Jalan Ahmad Yani No. 41 Wonogiri ditandai dengan dibukanya museum keris yang mampu memecahkan rekor dan dicatat oleh Muri (Museum Rekor Indonesia).
Malam ini, bertempat di alun-alun Krida Wonogiri, pembukaan acara Pagelaran Wayang Kolaborasi diawali dengan doa dan tahlil yang dipimpin oleh Kyai Haji Noor Syafii. Nampak hadir dalam acara ini beberapa tokoh nasional yang pernah menjabat sebagai menteri di era Orde Baru seperti H. Harmoko dan Akbar Tanjung.
Dalam kesempatan ini, Ketua Panitia memberikan paparan tentang sejarah Pak Harto, mulai dari lahir hingga Pak Harto purna tugas. Yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan rekor muri, selain untuk museum keris yang memecahkan rekor dengan jumlah 1,222 kerus, juga untuk kelir (kain latar belakang pagelaran wayang) terpanjang, sepanjang 51 meter.
Mantan Bupati Wonogiri, H. Begug Purnomosidi atau yang lebih dikenal dengan sebutan populernya Ki Bodroyono Begug Purnomosidi menyampaikan bahwa "HM.Soeharto identik dengan Wonogiri. Pak Harto menjadi panutan bagi masyarakat Wonogiri"
Akbar Tanjung ketika berkesempatan memberikan sambutan, dengan tegas menyatakan tentang komitmen Pak Harto "Pak Harto memiliki komitmen kuat untuk membangun Indonesia berdaulat, maju dan mandiri. Pak Harto memiliki komitmen kuat memakmurkan masyarakat. Pak Harto memiliki komitmen kuat memajukan bangsa berdasarkan Pancasila"
Setelah serangkaian acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang yang dilangsungkan semalam suntuk. Sembilan dalang yang berkolaborasi dalam pagelaran ini adalah H. Begug Purnomosidi (Mantan Bupati Wonogiri), Kanjeng Suro Agul-Agul, Widodo Wilis, Sigit Mursita, Eka Sunarsono, Putut Wijayanto, Jedor Sularno, H. Narto Guna Wiyono, I. Pujono Gumelar.
Pagelaran dibuka dengan tarian Bedoyo Tumuruning Wahyu Katresnan oleh tujuh penari. Bedoyo Tumuruning Wahyu adalah tarian yang khusus diciptakan oleh H. Begug Purnomosidi dengan makna permohonan keselamatan.
Sumber : Cendana News