PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Laksamana McCiane Terkesan Terhadap Operasi Bhakti ABRI

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Senin, 3 November 1969 --- Presiden Soeharto menerima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Bersenjata AS untuk Asia dan Pasifik, Laksamana (L) Jhon S McCiane, dan membahas kerjasama antara angkatan bersenjata dari ke dua negara. Kepada Presiden Soeharto, Laksamana McCiane menyatakan sangat terkesan terhadap Operasi Bhakti yang dilakukan ABRI, dan ini membuktikan bahwa bantuan Amerika Serikat benar-benar telah dimanfaatkan dengan baik.

Secara berturut-turut, pada pukul  09.00 dan 10.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima surat kepercayaan dari dua  Duta Besar negara asing di Istana Merdeka.  Kedua duta  besar baru itu adalah Duta Besar Kerajaan Belgia, Josef L Lebacq, dan Duta Besar Republik Irak, Shukri Sabri Al-Hadithy.

Memberikan balasan atas pidato Duta Besar Lebacq, Kepla Negara mengatakan bahwa antara Belgia dan Indonesia terdapat suatu hubungan akrab dalam beberapa tahun terakhir  ini telah dirapatkan lagi dengan berbagai macam perjanjian antara kedua negara kita.  Presiden juga menyatakan kesepakatannya dengan apa yang  dikatakan Duta Besar  Lebacq bahwa kedua negara perlu memberikan daya hidup baru pada beberapa perjanjian yang telah ditandatangani, yaitu dalam usaha untuk lebih merapatkan kerjasama serta membina saling pengertian yang lebih mendalam antara kedua bangsa
.
Sementara itu dalam menyambut pidato Duta Besar Al-Hadithy, Preisden Soeharto menjelaskan tentang prinsip bebas-aktif dari politik luar negeri Indonesia. Dikatakannya dalam prinsip yang demikian Indonesia menentang segala bentuk penjajahan serta menghormati kedaulatan penuh dan kemerdekaan masing-masing bangsa, karena Indonesia memahami betul apa arti kemerdekaan dalam suatu bangsa. Ditegaskan pula bahwa dengan kemajuan, kemakmuran, dan keadilan, dengan ketahanan nasional yang kuat, dan dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif itu, Indonesia akan dapat memberikan sumbangan lebih besar terhadap perdamaian dunia yang sejati tanpa segala bentuk penjajahan dan penindasan.

Sumber : Buku Jejak Langkah Pak harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo