PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Hutan Indonesia Sebagai Paru-Paru Dunia

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,
Sabtu, 4 November 1989 --- Selama lebih dari satu jam, mulai pukul 11.00, pagi ini Presiden Soeharto  mengatakan pembicaraan Charles di Istana Merdeka. Dalam pembicaraan tersebut Presiden meyakinkan Pangeran Charles bahwa dunia tidak perlu risau kalau fungsi hutan di Indonesia sebagai paru-paru dunia akan berkurang akibat pemamfaatannya untuk keperluan pembangunan. Presiden memberi jaminan bahwa sedari awal Indonesia sudah menyadari tanggung jawabnya untuk ikut menjaga keselamatan umat manusia. Akan tetapi, untuk memelihara fungsi hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia itu, Presiden juga mengharapkan bersama masyarakat dunia dapat memberikan bantuannya demi kepentingan bersama seluruh umat manusia.

Presiden memanfaatkan pertemuan itu untuk menguraikan secara panjang lebar mengenai pelestarian hutan dalam kaitannya dengan pembangunan di Indonesia. Selain masalah ini, Presiden dan Pangeran Charles telah membicarakan berbagai masalah yang dihadapi Indonesia sekarang ini, seperti politik, pertanian, KB serta kebijaksanaan pembangunan di bidang-bidang lainnya.

Untuk menghormati kunjungan Pangeran dan Puteri Wales, malam ini Presiden dan Ibu Soeharto menyelenggarakan jamuan santap malam di Istana Negara. Dalam kata sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa kunjungan pasangan pewaris tahta Inggris itu akan makin mempererat tali persahabatan dan saling pengertian antara kedua negara.

Menurut Presiden dewasa ini hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris berkembang bertambah erat dan dalam. Hubungan yang demikian ditandai oleh eratnya kerjasama diberbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, sosial budaya, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hubungan ini kepala Negara mengharapkan agar kerjasama tersebut dapat makin berkembang dan memberikan manfaat bagi kepentingan kedua belah pihak.

Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo