Selasa, 16
September 1975 --- Gubernur NTT, El
Tari, siang ini menghadap kepada Kepala Negara di Bina Graha. Dalam pertemuan
tersebut Gubernur Ell Tari telah melaporkan tentang situasi terakhir di daerah
perbatasan dengan Timor Portugis, terutama menyangkut perihal kaum pengungsi
dari koloni Portugis itu yang hari ke hari terus bertambah jumlahnya. Untuk
mengatasi kegawatan situasi yang mungkin menimbulkan persoalan-persoalan di
daerah Timor Indonesia, maka Gubernur Ell Tari telah memberikan bantuan kepada
kaum pengungsi.
Menanggapi
laporan tersebut, Presiden Soeharto mengatakan bahwa ia sangat memperhatikan
petisi rakyat Timor Portugis sebagaimana yang disampaikan kepadanya oleh
pimpinan partai UTD, Trabalista, dan Kota. Dalam hubungan ini, dikatakan oleh
Presiden Soeharto bahwa Indonesia tidak menolak keinginan tersebut, asalkan
rakyat Timor Portugis bersedia tunduk kepada konstitusi Indonesia. Mereka yang
ingin bergabung akan mendapat
perlindungan dari pemerintah RI, serta
memperoleh hak dan kewajiban sebagaimana halnya warganegara Indonesia lainnya.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo