PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Laporan Menteri Agama Tentang Hasil Lawatannya ke Tiga Negara di Timur Tengah di Hadapan Presiden Soeharto di Bina Graha.

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
SENIN, 4 JUNI 1984

Mulai tahun ini diberlakukan prosedur baru didalam penyelenggaraan ibadah haji. Berbeda dengan prosedur pada masa-masa sebelumnya, sekarang pihak penyelenggara haji hanya berhubungan dengan muassasah (perhimpunan/koordinator para syekh), dan tidak lagi berhubungan dengan para syekh, baik menyangkut masalah akomodasi maupun transportasi. Dalam hubungan ini Presiden Soeharto mengharapkan agar sistem baru ini dapat berjalan dengan lancar, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan ibadah haji.

Demikian dikatakan oleh Presiden Soeharto di Bina Graha pagi ini. Dalam pertemuannya dengan Kepala Negara, Menteri Agama telah melaporkan tentang hasil lawatannya ke tiga negara di Timur Tengah baru-baru ini, yaitu Saudi Arabia, Mesir, dan Tunisia. Di Saudi Arabia, Munawir telah meninjau persiapan kedatangan jemaah haji mendatang sehubungan dengan adanya perubahan didalam cara-cara penanganan jemaah haji. Di Saudi Arabia, ia juga menghadap Raja Fadh guna menyampaikan undangan Presiden Soeharto kepada Kepala Negara Saudi Arabia itu untuk berkunjung ke Indonesia.

Pada pukul 10.00 pagi ini, setelah menerima Menteri Munawir, Presiden Soeharto menerima Menteri Luar Negeri India, PV Narasimha Rao, di Bina Graha. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 45 menit itu, Kepala Negara didampingi oleh Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja.

Setelah menemui Presiden Soeharto, Narasimha Rao mengatakan bahwa di dalam pertemuan itu ia telah menyampaikan salam PM Indira Gandhi kepada Presiden. selain itu telah pula dibicarakan mengenai hubungan antara kedua negara yang berjalan dengan baik hingga saat ini. Pada kesempatan itu Presiden mengharapkan agar kedua negara dapat terus bekerjasama dalam memainkan peranan yang menonjol dalam Gerakan Non-Blok, mengingat Indonesia dan India merupakan dua dari lima negara pendiri gerakan tersebut.

Publikasi, Lita.SH