PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Jejak Langkah, 26 Juni Sekian Tahun Yang Lalu

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,

Minggu, 26 Juni 1966
Menyambut lahirnya Ketetapan MPRS No.IX/1966, Letjen Soeharto mengatakan bahwa “ Pengukuhan MPRS merupakan pernyataan kepercayaan rakyat terhadap diri saya dalam menjalankan tugas, yang dengan demikian lebh memberikan keleluasaan bagi saya dalam bertindak. Namun fungsi kepercayaan ini tidak sembarangan digunakan dan jangan ada fihak yang memaksa saya untuk menggunakannya”.

Kamis, 26 Juni 1969
Setelah mengadakan inspeksi di Departemen Pertanian dan mendengarkan laporan-laporan menteri Sekjen, para Dirjen dan Inspektur Jenderal dari departemen tersebut, Presiden Soeharto mengatakan bahwa kini rencana pembangunan nasional bukan lagi menjadi persoalan. Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah soal pelaksanaan pembangunan.

Senin, 26 Juni 1972
Bertempad di jalan Cendana, Presiden Soeharto menerima hadiah sebuah mobil sedan merk Ford dan sebuah mikrobus dengan merk yang sama, hasil rakitan PT. Indonesian Republic Motor Company, Jakarta.

Sabtu, 26 Juni 1976
Mendagri Amir Machmud menghadap Kepala Negara di Bina Graha, yang ditugaskan Presiden sebagai Ketua Tim Pencari Fakta di Timor Timur, datang utnuk menyerahkan laporan yang merupakan hasil pekerjaan yang dilakukan tim-nya di daerah itu. Menurut Amir Machmud sebagian terbesar rakyat Timor-Timur berkeinginan untuk bergabung dengan Republik Indonesia.

Minggu, 26 Juni 1977
Seratus ekor sapi bantuan Presiden Soeharto akan diterima Pemda Kabupaten Majalengka Jawa Barat untuk selanjutnya diteruskan baik kepada perorangan, petani dan kelompok peternak di berbagai desa. Sapi itu masing-masing berharga Rp. 130.000 yang harus dikembalikan oleh penerima dalam jangka waktu 30 bulan dengan bunga 1% dan uang jaminan Rp.1000,-

Presiden Soeharto memerintahkan kepada MenPAN JB Sumarlin utnuk menjajagi kemungkinan pembanngunan rumah yang lebih murah dengan jenis rumah murah yang telah dibangun sekarang, sehingga sewanya bisa dijangkau oleh rakyat kecil. Ia menambahkan bahwa akan dipelajari kemungkinan pembangunan rumah yang sewanya dibawah Rp.2500,-/bulan seperti yang sekarang dikenakan bagi rumah tipe-36.

Kamis, 26 Juni 1980
Presiden Soeharto menganjurkan kepada seluruh masyarakat luas Indonesia, terutama mereka yang tinggal di kota, agar setiap keluarga mengusahakan peternakan kelinci, karena kelinci merupakan sumber protein yang cukup baik, sementara pemeliharaannya sangat mudah. Pendapat ini dikemukakan Kepala Negara kepada para wartawan di Bina Graha setelah ia menyaksikan peragaan “pabrik daging mini kelinci”. Presiden yang pada kesempatan itu ikut menikmati daging kelinci menyarankan supaya memelihara tiga induk kelinci.

Penyusun : Gani Khair