Selasa, 11 November 1986---Siang ini di Istana Meredeka, Presiden Soeharto menyambut Presiden Malta, Agatha Barbara, dalam suatu upacara kebesaran militer. Presiden Barbara melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia atas undangan Presiden Soeharto; ia akan berada di Jakarta sampai pagi hari Kamis, pada saat mana ia akan bertolak ke Yogyakarta Oleh sebab itu acaranya di Jakarta padat sekali.
Begitu selesai upacara penyambutan, Presiden Barbara lansung mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden dan Ibu Soeharto di Istana Merdeka. Kemudian, setelah beristirahat sebentar, langsung pula diadakan pembicaraan resmi antara kedua pemimpin negara. Pembicaraan yang berlansung satu setengah jam itu selesai pada pukul 17.30. Didalam pembicaraan itu antara lain disepakati bahwa Indonesia dan Malta tidak akan turut serta dalam persekutuan militer dengan negara manapun dan tidak membolehkan wilayahnya digunakan untuk tujuan militer untuk keamanan negara lain. Selain itu disepakati pula bahwa kedua negara akan terus meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan. Dalam hubungan ini Presiden Soeharto menyatakan persetujuannya untuk mengirim delegasi Indonesia yang terdiri dari pejabat pemerintahan dan pengusaha swasta ke Malta guna menjajaki kemungkinan peningkatan kerjasama ekonomi dan hubungan perdangan.
Malam ini di Istana Negara, Presiden dan Ibu Soeharto menyelenggarakan jamuan santap malam kenegaraan untuk menghormat kunjungan Presiden Barbara di Indonesia. Pada kesempatan itu Presiden Soeharto mengatakan bahwa ia menganggap penting usaha-usaha bersama untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan. Dikatakannya bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan masih sangat terbatas, sementara jarak geografis antara kedua negara memang berjauhan. Namun, menyadari banyaknya persamaan-persamaan pandangan antara kedua negara dalam masalah dunia, maka kedua negara perlu berusaha untuk memperluas lagi kerjasama ekonomi dan perdagangan itu.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo
Begitu selesai upacara penyambutan, Presiden Barbara lansung mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden dan Ibu Soeharto di Istana Merdeka. Kemudian, setelah beristirahat sebentar, langsung pula diadakan pembicaraan resmi antara kedua pemimpin negara. Pembicaraan yang berlansung satu setengah jam itu selesai pada pukul 17.30. Didalam pembicaraan itu antara lain disepakati bahwa Indonesia dan Malta tidak akan turut serta dalam persekutuan militer dengan negara manapun dan tidak membolehkan wilayahnya digunakan untuk tujuan militer untuk keamanan negara lain. Selain itu disepakati pula bahwa kedua negara akan terus meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan. Dalam hubungan ini Presiden Soeharto menyatakan persetujuannya untuk mengirim delegasi Indonesia yang terdiri dari pejabat pemerintahan dan pengusaha swasta ke Malta guna menjajaki kemungkinan peningkatan kerjasama ekonomi dan hubungan perdangan.
Malam ini di Istana Negara, Presiden dan Ibu Soeharto menyelenggarakan jamuan santap malam kenegaraan untuk menghormat kunjungan Presiden Barbara di Indonesia. Pada kesempatan itu Presiden Soeharto mengatakan bahwa ia menganggap penting usaha-usaha bersama untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan. Dikatakannya bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan masih sangat terbatas, sementara jarak geografis antara kedua negara memang berjauhan. Namun, menyadari banyaknya persamaan-persamaan pandangan antara kedua negara dalam masalah dunia, maka kedua negara perlu berusaha untuk memperluas lagi kerjasama ekonomi dan perdagangan itu.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo