Kamis, 24 Oktober 1985 --- Menteri keuangan, Radius Prawiro, dan Gubernur Bank Indonesia,Arifin Siregar Menghadap Kepala Negara Pagi ini di Bia Gaha. Dalam pertemuan itu Presiden mengarahkan agar pemerintah tetap Berusaha menjaga kestabilan moneter di dalam negeri. Menurut Presiden, hal ini penting bagi perkembangan ekonomi nasional dan pembangunan.
Setelah menghadap Kepala Negara, Menteri Radius mengatakan bahwa meskipun pemerintah Indonesia dewasa ini harus melaksanakan perdagangan dunia, namun pemerintah tidak akan menempuh sistem anggaran belanja defisita. Alasannya adalah karena hal ini dapat menimbulkan tidak inflasi yang membebani rakyat.
Lebih jauh Radius mengatakan bahwa kemungkinan ada beberapa penyesuian pada anggaran negara, pemerintah tidak akan melakukan devaluasi rupiah. Sementara itu Arifin Siregar mengatkan bahwa cadangan devisa yang dimiliki Indonesia saat ini berjumlah US$10,6 miliar. Dengan demikian neraca perdagangan kita cukup aman.
Sementara itu, kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat, Cosmas Batubara Presiden Soeharto menggariskan bahwa pemerintah membuka kesempatan kepada masyarakat, terutama mereka yang belum memiliki rumah, untuk mengikuti program Tabungan Uang Muka (TUM) perumahan. Presiden berpendapat bahwa program ini merupakan jalan terbaik bagi masyarakat untuk memperolah rumah dengan sistem menabung.
Demikian diungkapkan oleh Cosmas Batubara stelah diterima Presiden di Bima Graha pagi ini. Kepada Kepala Negara, ia melaporkan mengenai pembangunan perumahan di perkotaan dan pedesaan. Dilaporkan bahwa selam pelita I sampai pelita III telah dilakukan pemugaran 8.000 rumah pedesaan di seluruh Indonesia. Dalam Repelita IV akan dibugar 10.00 rumah di daerah pedesaan.
Sumber : Buku jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Editor : Sukur Patakondo