Minggu, 18 Agustus 1968 --- Hari ini secara khusus Presiden Soeharto telah menerima kepala-kepala
suku/adat dari Irian Barat tersebut berada di Jakarta dalam rangka
menghadiri upacara peringatan hari proklamasi kemerdekaan RI ke-23.
Mereka berasal dari delapan kabupaten yang ada di Irian Barat, yaitu
Sukarnopura, Teluk Cendrawasih, Manokwari, Sorong, Fakfak, Merauke,
Paniar, dan Jayawijaya. Pada kesempatan itu, J. Kafiar dari Manokwari,
mewakili para kepala suku/adat Irian Barat tersebut membacakan sebuah
pernyataan kebulatan tekad. Isi kebulatan tekad tersebut antara lain :
(1) Kita hanya mengenal satu negara yaitu negara kesatuan RI dari Sabang
sampai Merauke yang ber-UUD 1945, ber-Pancasila, dan ber-Bendera Merah
Putih. ( 2 )Kita akan tetap mempertahankan keutuhan negara kesatuan RI
dan tidak
hendak memisahkan daerah Irian Barat dari negara kesatuan RI.
Dalam menyambut Kepala suku/adat Irian Barat dan pernyataan kebulatan
tekad mereka itu, Presiden Soeharto mengatakan bahwa rakyat Irian Barat
tidak perlu ragu-ragu dalam menghadapi Penentuan Pendapat Rakyat.
Pemerintah dan rakyat Indonesia yakin bahwa apa yang akan dilakukan oleh
rakyat Irian Barat dalam Pepera tahun ini hanya sekedar pernyataan yang
telah diberikan itu, yaitu akan tetap berada di bawah negara kesatuan
RI; demikian dikatakan Presiden Soeharto.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo