RABU, 4 JUNI 1986
Presiden memberi petunjuk agar para kontraktor mulai berani menolak pejabat mana pun yang meminta komisi proyek, baik pejabat Departemen Pekerjaan Umum atau departemen lain maupun pejabat daerah. Hal ini dikemukakan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Ir Suyono Sosrodarsono, kepada wartawan sebelum menghadiri sidang kabinet terbatas bidang Ekuin.
Petunjuk Presiden itu diberikan sehubungan dengan dipermasalahkannya soal uang komisi oleh Gapensi baru-baru ini.
Dalam sidang kabinet terbatas bidang Ekuin yang dipimpin oleh Presiden Soeharto di Bina Graha pagi ini telah dibahas perkiraan permintaan beras hingga tahun 2000 mendatang. Diperkirakan bahwa kebutuhan nasional akan meningkat sebesar 2% setahun.
Tercatat bahwa pada tahun 1985, konsumsi beras nasional mencapai 26,5 juta ton, pada tahun 1990 diperkirakan akan mencapai 29,8 juta ton. Konsumsi beras pada tahun 1995 akan naik menjadi 33,6 juta ton, dan tahun 2000 sebesar 37,8 juta ton.
Sidang kabinet berkesimpulan bahwa kenaikan permintaan akan beras akan dapat ditahan dengan penganekaragaman menu makanan rakyat. Dalam hubungan ini, Presiden mengatakan bahwa bagaimanapun juga kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan harus dipenuhi. Dalam hal beras, mka kebutuhannya akan dipenuhi dengan peningkatan usaha ekstensifikasi sawah. Pada kesempatan itu Presiden mengingatkan bahwa sekalipun dilakukan penganekaragaman menu, akan tetapi langkah itu agar tetap berpatokan pada produksi dalam negeri.
Sementara itu Kepala Negara meminta Menteri Perdagangan untuk merumuskan tata cara dan sistem hubungan dagang dengan negara-negara Eropa Timur dan negara-negara sosialis lainnya. Hal ini dianggap perlu dan mendesak oleh Presiden, sebab dalam rangka peningkatan ekspor non-migas, maka kita harus meningkatkan ekspor Eropa Timur.
Juga dilaporkan dalam sidang, bahwa Indonesia kini telah mampu memproduksi semen untuk kebutuhan khusus seperti untuk pengeboran minyak lepas pantai. Oleh sebab itu pemerintah meminta kepada perusahaan-perusahaan pengeboran meinyak untuk tidak lagi mengimpor semen khusus itu.
Publikasi, Lita.SH