PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Memperingati hari Kelahiran ke-32 GP Ansor dan hari lahir ke-16 Fatayat NU

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
Senin, 25 April 1966

Dalam memperingati hari kelahiran ke-32 GP Ansor dan hari lahir ke-16 Fatayat NU, Pangad Letjen. Soeharto mengatakan bahwa Tritura itu tidak dapat dicapai sendiri-sendiri oleh sesuatu golongan, tetapi harus bersama-sama dengan segenap kekuatan progresif-revolusioner lainnya. Kita tidak boleh menepuk dada dan menjadi takabur dengan sukses-sukses kita, melainkan kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita jangan berputus asa karena kekalahan-kekalahan, sebab putus asa itu menjadikan kita apatis. Kita harus terus berjuang untuk mencapai kemenangan yang lebih besar. Demikian antara lain pesan Jenderal Soeharto.

Sementara itu dalam sambutannya pada pembukaan Kongres Persatuan PNI/FM di Bandung, Waperdam Hankam/Menpangad Letjen. Soeharto menegaskan, bahwa PNI/FM secara keseluruhan harus berani melakukan introspeksi, sedang setiap pimpinan PNI/FM harus berani melakukan kritik kepada dirinya; dan setiap warga PNI/FM harus berani mawas diri. Selanjutnya Letjen. Soeharto menyatakan pula bahwa gangguan terhadap stabilisasi jalannya pemerintahan dan jalannya revolusi disebabkan oleh adanya tiga penyelewengan dasar: Pertama, radikalisme kekiri-kirian PKI yang menggunakan fitnah dan teror yang memonopoli hasil revolusi kedua, kaum oportunisme politik yang didorong oleh ambisi pribadi dengan menggunakan dan dipelopori BPI. Ketiga, petualangan ekonomi untuk kepentingan pribadi, secara amoral dan asosial mengacaukan perekonomian rakyat dan keuangan negara.

Dalam menghadapi masalah dalam negeri, DPR-GR telah berhasil menyusun konsepsi politik, ekonomi, keuangan dan pembangunan. konsepsi-konsepsi tersebut antara lain menyangkut masalah pemilihan umum, pelaksanaan UUD 1945 secara konsekuen, dan kedudukan Lembaga-lembaga Tinggi Negara.

Publikasi Lita.SH