Jum'at 21 Oktober 1988 --- Pukul
10.00 pagi ini Presiden soeharto mengadakan pembicaraan dengan PM
Chatichai choonhvan di Isatana Merdeka. Dalam pembicaraan yang
berlangsung selama satu setengah jam itu, telah di bahas bebagai masalah
bilateral, regional, dan Internasional. Kedua pemimpin itu bersepakat
untuk lebih meningkatkan lagi kerjasama yang telah berkembang antara
kedua negara selama ini. Dalam hubugan ini PM Chatichai antara lain
telah mengajukan permintaan untuk dapat membeli pesawat helikopter
buatan IPTN.
Keduanya
juga menyambut baik hasil pertemuan para menteri ekonomi ASEAN yang
dicapai dalam pertemuan mereka di Thailand belum lama ini. Presiden
soeharto menekan agar pentingnya kerjasama antara negara-negara anggota
ASEAN lebih dikembangkan lagi. Diharapkannya negara-negara ASEAN dapat
saling mengisi dan tidak saling bersaing satu dengan yang lainya.
Misalnya tidak mendirikan lagi pabrik pupuk di negaranya, karena
Indonesia telah benyak menghasilkan pupuk.
Kedua
pimpinan juga sepakat bahwa dasar-dasar pembentikan ASEAN dan
persetujuan yang telah dicapai dalam ketiga KTT ASEAN merupakan dasar
yang kuat bagi perkembangan ASEAN di masa datang.
Bertempat
di Istana Negara, Presiden dan Ibu Tien Soeharto malam ini
menyelenggarakan jamuan santap malam resmi untuk menghormat Predana
Menteri dan Nyonya Chatichai Choonhavan. Dalam kata sambutanya, Kepela
Negara menyatakan bahwa kerjasama dan saling pengertian yang selama ini
terjalin antara Indonesia dan Thailand akan terus bergerak maju dan
berkembang di berbagai bidang kegiatan. Hubungan antara rakyat Thailand
dan rakyat Indonesia yang telah berabad-abad lamanya merupakan landasan
yang kukuh bagi terjalinya hubungan persaudaraan yang akrab antara kedua
bangsa dan negara selama ini dan di masa-masa yang akan datang.
Sumber : Buku Jejak langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto
Sumber : Buku Jejak langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Oval Andrianto