Senin,
31 Agustus 1987 --- Pagi
ini di Istana Merdeka, Presiden Soeharto menerima penghargaan dari Dana PBB
untuk Kependudukan (UNFPA) berupa “Jam Kependudukan”. Direktur Program UNFPA
yang berkependudukan di New York, Joseph van Arendonk menyerahkan penghargaan
tersebut sebagai rasa terimakasih atas partisipasi Indonesia dibawah
kepemimpinan Presiden Soeharto dalam peringatan kelahiran bayi kelima miliar
pada tanggal 11 Juli 1987. Selain itu penghargaan tersebut diberikan juga atas
dasar partisipasi Presiden Soeharto dalam acara film televise internasional
yang berjudul “The day of the Five Bilions”
Empat
belas duta besar dilantik oleh Presiden Soeharto dalam suatu upacara pagi ini
di Istana Negara. Keempat belas duta besar itu adalah Mayjen. (Purn) Nasrun
Syahrun untuk Turki, Marsda, Rusman untuk Austeralia, Drs KH. Pudjiwinarto
untuk Tunisia, A Kobir Sasradipoera MA untuk Bulgaria, HR Enap Suratman untuk
Cekoslowakia, Rony H Kurniadi untuk Vatikan, Letjen (Purn) Yogi Supardi untuk
Jepang, Drs Suwarno Danusutejo untuk Brazil merangkap Per, Bolivia, dan
Columbia, Teuku Mochatar Thajeb untuk Ethiopia, Drs Yudo Sumbono untuk
Venezuela, merangkap Trinidad dan Tobago, David Napitupulu untuk Mexico dan
Kuba, Sanadji untuk Korea Utara, Ambiar Tamala untuk Polandia, dan Drs Rachadi
Iskandar untuk Italia merangkap Malta.
Dalam
amanatnya, Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa untuk mampu melanjutkan
pembangunan, kita harus berasil dalam mengambil langkah-langkah yang telah kita
tetapkan, seperti peningkatan ekspor non-migas, peningkatan arus wisatawan yang
berkunjung ke Indonesia, dan menarik penanaman modal. Oleh sebab itu Presiden
Soeharto memintya agar para duta besar dalam melaksanakan tugasnya juga harus
aktif berusaha mengembangkan kerjasama ekonomi dengan Negara-negara tempat
mereka bertugas, khususnya dalam menarik modal, meningkatkan ekspor non-migas,
dan meningkatkan arus wisatawan.
Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo
Publikasi : Rayvan Lesilolo