PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Peresiden Menyampaikan Pidato kenegaraanya di Rapat Pleno terbuka DPR

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,,
SENIN, 16 AGUSTUS 1982 --- Pukul 10.00 pagi ini, dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-37, Presiden Soeharto menyampaikan pidato kenegaraannya didepan rapat pleno terbuka DPR. Dalam amanatnya, Kepala Negara berbicara panjang lebar mengenai kepolitikkan Indonesia sejak kemerdekaan, sebagai latar belakang pembangunan dalam bidang politik dewasa ini. Dikatakannya, sekarang kita masih harus melanjutkan, merampungkan dan membulatkan secara tuntas proses pembaruan kehidupan politik. Yang perlu dibulatkan dan ditegaskan adalah asas yang dianut oleh setiap partai politik dan golongan karya .
    Semua kekuatan sosial politik seharusnyalah menegaskan bahwa satu-satunya asas yang digunakan adalah Pancasila, dmikian yang ditegaskan Presiden. Dikemukakannya bahwa adanya asas lain disamping asas Pancasila yang menjadi ciri khas dari partai itu akan merangsang unsur-unsur ekstrim yntuk lebih menonjolkan asas yang lain itu pada saat-saat perjuangan politik mencapai bentuknya yang nyata, seperti pada masa-masa menjelang pemilihan umum. Berlandaskan kenyataan serta belajar dari pengalaman pahit itu, maka semua kekuatan politik, khususnya partai politik, sebaiknya hanya mengikatkan diri pada asas Pancasila. Dengan demikian partai yang bersangkutan akan dapat tumbuh semakin kokoh dan makin memperoleh kepercayaan dari rakyat.
    Menyinggung mengenai pembangunan, dikatakan oleh Presiden bahwa dalam proses itu tidak jarang terjadi perbedaan kecepatan perubahan dan pertumbuhan antara sektor yang satu dengan yang lain, antara golongan yang satu dengan golongan yang lain, antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, antara orang yang satu dengan orang yang lain. Inilah yang kadang-kadang menimbulkan kesan seolah-olah pembangunan kita melahirkan kehampaan dan kekacauan tata nilai, memperbesar ketidakadilan serta mempersempit tanggungjawab dan partisipasi rakyat.
    Kadang-kadang ada yang memberi gambaran seolah-olah dalam era pembangunan ini kita telah terhinggapi penyakit yang sudah begitu parah, ketidakadilan begitu merajalela, sehingga kita akan mengalami kegagalantotal, namun hendaknya janganlah kita bersikap destruktif dan kalap, seolah-olah hari depan kita diliputi kegelapan. seharusnya kita tetap mempunyai kepercayaan kepada kemampuan bangsa kita untuk terus menerus menjamin adanya kesinambungan, peningkatan, koreksi dan pembaharuan dalam kehidupan kita sebagaibangsa dan negara, karena ternyata kita telah mencapai banyak kemajuan dalam pembangunan bangsa selama ini.

Sumber : Buku Jejak Langkah Pak Soeharto Jilid 1-6
Publikasi : Rayvan Lesilolo