KAMIS, 19 JUNI 1986
Presiden Soeharto mengharapkan anggota-anggota OPEC yang bersidang di Brioni, Yugoslavia, mulai tanggal 23 Juni yang akan datang, dapat mencapai kesepakatan dalam menentukan tingkat produksi, khususnya untuk bagian kedua tahun 1986 ini. Lebih jauh diharapkannya, jika mungkin, agar sekaligus pula menentukan kuota nasional masing-masing anggota. Setidak-tidaknya para anggota OPEC diharapkan Presiden dapat meletakkan dasar-dasar pembagian kuota itu.
Harapan itu disampaikan Presiden Soeharto melalui Menteri Pertambangan dan Energi, Subroto, ketika yang terakhir ini menghadapnya di Bina Graha pagi ini. Menteri Subroto menemui Kepala Negara antara lain untuk melaporkan rencana dan persiapan-persiapan untuk menghadapi sidang OPEC yang akan diadakan di Yugoslavia itu.
Siang ini di Bina Graha Kepala Negara menerima pimpinan DPA. Dalam pertemuan itu, Ketua DPA, M Panggabean, telah menyampaikan beberapa tambahan pokok pikiran kepada Presiden. tambahan pokok pikiran itu antara lain, menyangkut pendidikan politik dalam rangka pemanfaatan pertumbuhan Demokrasi Pancasila, Pembangunan Reaktor Nuklir Indonesia yang dikaitkan dengan musibah Chernobyl di Uni Soviet.
Kepada pimpinan DPA, Presiden Soeharto menegaskan bahwa pemerintahan Orde Baru tidak pernah berniat untuk dan tidak akan pernah mengabaikan pembangunan politik. Demikian pula Pemerintahan Orde Baru tidak akan pernah mengabaikan pembangunan dalam bidang-bidang lain diluar pembangunan bidang ekonomi.
Publikasi, Lita.SH