PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Persiapan Konferensi Hukum Laut Internasional ke-3 di New York.

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,
Selasa, 27 April 1976

Menteri P dan K, Sjarif Thajeb, menghadap Presiden di Bina Graha siang ini. Usai menghadap, Sjarif Thajeb menjelaskan kepada pers bahwa dalam pertemuan tersebut tersebut telah dibahas masalah perkelahian antar pelajar. Dalam hubungan ini Presiden menginstruksikan kepada Menteri Sjarif Thajeb untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelajar-pelajar sekolah lanjutan yang terlibat didalam perkelahian massal itu.

Rabu, 27 April 1977

Menteri Kehakiman Mochtar Kusumaatmadja hari ini melapor kepada Presiden Soeharto di Bina Graha tentang persiapan-persiapan Konferensi Hukum Laut Internasional ke-3 yang akan diadakan di New York mulai tanggal 23 Mei sampai 9 Juli mendatang. Konferensi tersebut akan membahas masalah ekplorasi dasar samudera dalam. Eksplorasi dasar samudera dalam ini adalah suatu peraturan yang akan memberikan kewenangan kepada setiap negara untuk mengolah hasil mineral dari dasar laut dalam. Bagi Indonesia, yang kini telah mulai memprodusir nikel di Soroako, dengan sendirinya hal tersebut menjadi sangat penting. Ini disebabkan karena pengelolaan nikel yang ada di darat. 
Demikian penjelasan Menteri Mochtar setelah berjumpa dengan Presiden Soeharto.

Presiden Direktur Dana Kerjasama Ekonomi Luar Negeri Jepang, Kaneo Ichihara, mengatakan bahwa bantuan Jepang yang disalurkan lewat dana kerjasama luar negeri (Overseas Economic Coorperation Fund atau OECF) yang sejak dibentuknya IGGI tahun 1968 hingga sekarang berjumlah US$1,1 milyar. Semua itu telah digunakan sebaik-baiknya oleh Pemerintah Indonesia. Dalam bantuan ini juga sudah termasuk Proyek Asahan di Sumatera Utara. Demikian Kaneo Ichihara mengemukakan kepada para wartawan setelah mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Soeharto.

Menteri Negara PAN/Wakil Ketua Bappenas Sumarlin setelah diterima Presiden Soeharto di Bina Graha mengemukakan kepada para wartawan bahwa tidak ada tambahan bantuan baru dari Jerman Barat untuk proyek pabrik besi baja PT Krakatau Steel di Cilegon, Jawa Barat. Bantuan yang telah disepakati berjumlah 1,2 milyar mark Jerman untuk proyek tersebut sampai sekaran belum seluruhnya direalisasikan.


Publikasi Lita.SH