PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

50 Inisiatif Pak Harto. Menghormati Para Pahlawan TRIKORA dengan Beasiswa

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,


“Pada waktu saya menjadi Panglima Mandala, banyak prajurit yang gugur. Anak mereka menjadi yatim. Yang tinggal adalah ibu-ibu mereka. Siapa yang bertanggung jawab atas anak-anak yatim itu? Benar, tugas negara. Tetapi saya, sebagai komandannya, terpanggil untuk menempatkan diri sebagai ganti ayah-ayah mereka itu. Maka saya mendirikan sebuah yayasan, Yayasan Trikora namanya.” 

Pak Harto tentang Pembentukan Yayasan Trikora 
dalam Otobiografi “Soeharto, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya”, 1989.



KEENGGANAN Belanda mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia dijawab Presiden Soekarno dengan seruan Tri Komando Rakyat (Trikora) dalam sebuah rapat raksasa di Yogyakarta, 19 Desember 1961. Trikora memuncaki usaha gigih Indonesia menyatukan seluruh wilayah NKRI pasca Konferensi Meja Bundar (KMB), Desember 1949.

Pemerintah lalu membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada 2 Januari 1962. Mayor Jenderal Soeharto menjadi Panglima Komandonya. Operasi Mandala adalah operasi besar militer pertama yang memadukan kekuatan Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut, bahkan warga sipil yang tergabung dalam kelompok-kelompok sukarelawan. Targetnya, paling lambat tanggal 17 Agustus 1962 bendera Merah Putih sudah harus berkibar di Irian Barat.

Kepemimpinan dan keahlian strategi Pak Harto diperlihatkan dalam Operasi Mandala. Ia mengembangkan tiga tahap operasi militer : infiltrasi, eksploitasi, konsolidasi. Tapi sebelum fase eksploitasi bersandi Operasi Jayawijaya terlaksana, Mayjen Soeharto menerima perintah penghentian tembak menembak pada 18 Agustus 1962. Pasalnya, perundingan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda di Markas PBB tanggal 15 Agustus 1962 berhasil mencapai sejumlah kesepakatan. Penyelesaian Irian Barat dilakukan mengikuti Persetujuan New York itu.

Menandai keberhasilan membebaskan Irian Barat, Presiden Soekarno menggagas pembuatan Tugu Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta. Sementara Pak Harto bersama sejumlah tokoh Trikora berinisiatif mendirikan Yayasan Trikora tanggal 2 Mei 1963, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Modal awal yayasan diperoleh dari bantuan Bung Karno sebesar Rp 30 Juta.


Sejak tahun 1963 hingga 1993, tidak kurang dari 326 anak telah dibantu Yayasan Trikora menyelesaikan pendidikannya, mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Bahkan dalam perkembangannya, penerima beasiswa bukan saja putera-puteri kusuma bangsa yang gugur dalam Operasi Trikora, tapi juga Operasi Seroja di Timor Timur serta operasi militer di Aceh. Inilah inisiatif Pak Harto dalam menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa.***

Penulis : Mahfudi