PUSAT DATA JENDERAL BESAR HM. SOEHARTO

---

Jejak Langkah, 23 Juni Sekian Tahun yang Lalu

♠ Dipublikasikan oleh Tim Kerja Media Cendana Nusantara ,,,,

Kamis, 23 Juni 1966
Presidium KAMI Pusat berpendapat bahwa amanat Presiden/Mandataris MPRS Soekarno pada Sidang Umum IV MPRS tidak dapat disebut sebagai pertanggungjawaban Mandataris kepada MPRS. Menurut KAMI, pidato tersebut hanya berisikan saran-saran untuk MPRS dalam bidang politik, ekonomi dan sosial, dan tidak berbicara tentang pertanggunganjawab Presiden Soekarno sebagai Mandataris MPRS. Pendapat KAMI Pusat ini merupakan salah satu contoh saja dari ketidakpuasan yang begitu meluas dalam masyarakat terhadap pertanggunganjawab Presiden Soekarno. Rasa kecewa kekuatan-kekkuatan politik terhadap pidato Soekarno tersebut terus mengalir.

Rabu, 23 Juni 1976
Presiden Soeharto mengadakan pertemuan dengan Menteri P dan K, Sjarief Thajeb di Cendana membahas tentang kemungkinan-kemungkinan untuk menyelenggarakan siaran pendidikan melalui satelit palapa. Persiapan-persiapan itu telah dilakukan Kementerian P dan K selama ini.

Kamis, 23 Juni 1977
Tingkat penyerapan dana bantuan UNICEF di Indonesia dan minat pejabat Indonesia dalam program perbaikan pelayanan anak-anak sangat mengesankan, demikian David P Haxton, Kepala Perwakilan UNICEF di Jakarta, mengungkapkan. Bantuan UNICEF ke Indonesia tahun ini berjumlah sekitar US$ 6 juta dan penyerapannya mencapai 92,6%, kata Haxton kepada pers setelah ia berpamitan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha.

Sabtu, 23 Juni 1984
Menteri KLH Emil Salim menyampaikan laporan kepada Presiden Soeharto mengenai usaha penanggulangan limbah buangan bahan beracun berbahaya, terutama di wilayah Jabotabek. Selain itu ia juga memberi laporan mengenai hasil sarasehan nasional swadaya masyarakat untuk lingkungan hidup.
Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, sebnayak 533 panti asuhan dan panti wredatama, yang tersebar diseluruh Indonesia, telah menerima paket lebaran dari Yayasan Dharmais yang diketuai oleh Presiden Soeharto. Paket lebaran itu dibagikan kepada 39.358 orang dengan nilai keseluruhan sebesar Rp.315.678.705,- Yayasan Dharmais juga memberikan paket lebaran kepada angkatan 45 paket tersebut bernilai sepuluh juta rupiah.

Senin, 23 Juni 1986
Presiden Soeharto membuka Pameran Kedirgantaraan Indonesia (Indonesia Air Show) 1986 yang diadakan di lapangan terbang Kemayoran. Ini merupakan pertamakalinya dalam sejarah Indonesia. Presiden mengatakan bahwa hari ini merupakan hari yang akan dicatat dalam sejarah perkembangan dan pertumbuhan kedirgantaraan Indonesia. Hari ini menjadi hari yang bersejarah, sebab mulai hari ini akan berlangsung suatu pameran yang bersifat Internasional, yang tidak banyak negara yang mampu menyelenggarakannya.

Lebih jauh dikatakan oleh Kepala Negara denga pameran ini kita melihat kemballi ke belakang dan membuat penilaian mengenai apa yang telah kita kerjakan dan apa yang belum dapat kita kerjakan , menilai apa yang dapt kita hasilkan dan apa yang belum dapat kita hasilkan, menilai kekuatan-kekuatan apa yang dapat kita kembangkan dan menilai kelemahan-kelemahan yang masih melekat pada industri pesawat terbang kita. Dengan penilaian yang mendalam itu, kita memandang sepuluh tahun kedepan, malahan memandang jauh lebih kedepan lagi.

Kemudian dikatakannya bahwa karena kita bertekad untuk menguasai teknologi tinggi secara berencana dan bertahap, maka Pameran Kedirgantaraan Indoensia ini juga kita adakan sepuluh tahun sekali, yaitu pada setiap tahap sepuluh tahun perkembangan industri penerbangan kita. Dengan demikian kita selalu punya perspektif yang jelas mengenai tantangan dan kesempatan yang berada dihadapan kita.

Rabu, 23 Juni 1987
Di Pasaman Sumatera Barat Presiden Soeharto meresmikan Perkebunan Inti Rakyat Ophir, proyek irigasi di Batang Kapar, Batang Kenaikan I, Batang Alin dan Batang Tinggiran, serta peningkatan jalan dan jembatan.
Selanjutnya pada sore hari Presiden dan Ibu Soeharto meresmikan Pabrik Semen Unit III-B PT Semen Padang di Indarung. Unit ini merupakan hasil kerjasama dua negara yang sedang membangun yaitu Indonesia dan India.

Penyusun : Gani Khair