JUMAT, 25 MEI 1973
Sore ini telah berlangsung pembicaraan empat mata antara Presiden Soeharto dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, di Istana Merdeka. Pertemuan yang berlangsung setelah acara tukar menukar cinderamataitu telah mengungkapkan jalan pikiran kedua pemimpin dan masalah yang dihadapi kedua negara. selepas pertemuan itu, dalam konferensi persnya, PM Lee Kuan Yew menjelaskan bahwa pembicaraannya dengan Presiden Soeharto telah membawa hubungan kedua negara lebih dekat lagi dan memungkinkan saling pengertian. Ia menyatakan keyakinannya bahwa dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto, Indonesia akan terus mencapai kemajuan. Juga diungkapkannya bahwa Presiden Soeharto menilai pembicaraan mereka sebagai suatu yang sangat bermanfaat bagi eratnya persahabatan dan kerjasama antara kedua bangsa.
Perdana Menteri dan Nyonya Lee Kuan Yew tiba dan disambut oleh Presiden dan Ibu Soeharto di Kemayoran pada pukul 09.00 pagi tadi. Kedua tamu negara itu akan berada di Indonesia selama tiga hari.
Presiden dan Ibu Soeharto malam ini di Itana Negara menyelenggarakan jamuan makan kenegaraan untuk menghormat kunjungan Perdana Menteri dan Nyonya Lee Kuan Yew. Dalam pidato sambutantannya, Presiden Soeharto mengatakan bahwa kerjasama antara bangsa-bangsa Asia Tenggara bukanlah suatu keinginan, melainkan suatu keharusan. Lebih jauh dikatakannya bahwa ASEAN sebenarnya mencerminkan semangat dan masa depan Asia Tenggara yang baru.
Publikasi, Lita.SH